Santri, Kiai dan Nahdliyin Kota Kediri Titip Harapan kepada Vinanda-Gus Qowim

oleh -222 Dilihat
WhatsApp Image 2024 10 22 at 13.55.59
Vinanda-Gus Qowim dalam sebuah acara bersama sejumlah ulama dan pengasuh ponpes. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Forum Komunikasi Santri Kota Kediri menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di komplek aula Pondok Pesantren (Ponpes)  Lirboyo, Kota Kediri.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan para pengasuh ponpes di Kota Kediri pada Selasa (22/10).

Diantaranya, KH. Abdul Hamid, selaku pengasuh Ponpes Maunahsari Bandar Kidul, KH. Sholeh Abdul Jalil, pengasuh Ponpes Salafiyah Bandar Kidul dan KH. An’im Falahuddin, pengasuh Ponpes HMS Lirboyo Kota Kediri.

Selain para tokoh ulama dan masyayikh Nahdlatul Ulama (NU), hadir pula pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin (Gus Gowim) serta 200 lebih tokoh masyarakat se-Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Dalam kesempatan itu, KH. Hamid menyampaikan bahwa salah satu ciri santri adalah ‘Nderek Kiai’ alias ikut kiainya.

“Karena kiai akan mengarahkan santri pada kebaikan,” ucapnya.

Kiai sepuh ini di akhir mauidhohnya mendoakan pasangan Vinanda dan Gus Gowim untuk bisa memimpin Kota Kediri dengan lebih baik dan memiliki keberpihakan kepada kaum santri.

Doa dan harapan tersebut sebagai bentuk kepedulian, sekaligus impian besar KH. Hamid kepada Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) Kota Kediri dan pengasuh Ponpes Al-Ishlah Bandar Kidul itu, sebagai implementasi dari pasangan nasionalis dan religius yang berprinsip dasar Aswaja (Ahlu Sunnah Wal-Jamaah An-nadiyah).

KH. Hamid adalah salah satu tokoh ulama NU di Kota Kediri yang disegani, karena keilmuannya. Para santri, serta umat muslim di Kota Kediri tawaduk dengan dawuh-dawuh beliau.

Acara tersebut juga diisi dengan dialog yang dipimpin oleh KH. Oing Abdul Muid (Gus Muid), selaku Ketua Forum Santri Kota Kediri. Dalam dialog, beberapa peserta menyampaikan harapan dan pesan kepada pason nomor urut 1 Mbak Vinanda-Gus Qowim.

Ada beberapa aspirasi yang disampaikan dalam forum tersebut. Seperti, Kyai Syansuri dari Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang memohon agar Makam Setonogedong lebih diperhatikan, karena menjadi tujuan wisata religi. Lalu, Kyai Saiful yang minta insentif guru ngaji dan modin dinaikkan.

Aspiasi dan harapan para santri, kyai serta kaum nahdliyin kepada pasangan pemuda dan tokoh ulama ini memang sangat mendasar. Betapa tidak, paslon yang diusung oleh mayoritas partai politik itu memiiki visi misi mewujudkan Kediri MAPAN. Dimana salah satu adalah menciptakan Kota Kediri yang agamis.

Mbak Vinanda dan Gus Qowim bakal merealisasikan penguatan tatanan sosial dan sumber daya manusia (SDM) yang berkeTuhanan dengan nilai kerukunan untuk membentuk ‘seft control’. Komitmen itu akan tunaikan melalui Program SAPTA CITA.

Dari tujuh program kerja tersebut, salah satunya berbasis pada pesantren, santri serta guru ngaji berupa peningkatan insentif mereka. Program itu dinamakan dengan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan atau disingkat MERATA. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Oktavian Yogi Pratama


No More Posts Available.

No more pages to load.