KabarBaik.co – Sebagai bagian dari program nasional, Puskesmas Bungah, Gresik, terus menggencarkan pelaksanaan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks.
dr. Umu, Ketua Koordinator Pelaksanaan Imunisasi HPV Puskesmas Bungah, menegaskan komitmen pihaknya untuk menjalankan mandat pemerintah pusat dalam program vital ini.
“Imunisasi HPV ini dilaksanakan sebagai program nasional. Jadi, kami terus secara konsisten melaksanakan mandat dari pusat untuk melakukan imunisasi ini sebagai bentuk pencegahan terhadap kanker leher rahim,” ujar dr. Umu saat diwawancarai, Senin (13/1).
Program imunisasi ini menyasar siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bungah. Namun, Dr. Umu mengungkapkan bahwa cakupan di tingkat SMP masih belum mencapai 100 persen karena ketersediaan vaksin yang diterima.
“Target kami untuk tingkat SMP berjumlah 740-an. Sementara ini kami masih mendapat 500-an vaksin. Jadi, belum 100 persen,” jelasnya.
Puskesmas Bungah telah membentuk tim pelaksana yang bekerja berdasarkan jadwal tertentu. Untuk sekolah dengan jumlah siswa yang relatif kecil, tenaga kesehatan desa turut dilibatkan guna mempercepat proses imunisasi. Langkah ini dinilai efektif untuk menjangkau lebih banyak sasaran.
dr. Umu menekankan pentingnya imunisasi HPV, terutama bagi anak perempuan yang masih berada pada usia remaja. “Di masa-masa remaja ini adalah usia paling ideal untuk imunisasi HPV untuk melindungi anak-anak dari kanker serviks di kemudian hari,” ujarnya.
Puskesmas Bungah, Gresik terus maksimalkan program imunisasi HPV ini dengan berupaya memenuhi target imunisasi. Selain itu, sosialisasi terus digalakkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan kanker serviks.
Sebagai penyakit mematikan yang banyak menyerang perempuan, kanker serviks dapat dicegah melalui langkah sederhana, yakni imunisasi HPV di usia dini. Dengan program ini, diharapkan angka kejadian kanker serviks dapat terus ditekan secara signifikan. (*)