KabarBaik.co – Upaya Satlantas Polrestabes Surabaya dalam memberantas penggunaan knalpot brong membuahkan hasil. Tak sedikit pengendara terpaksa harus kehilangan knalpot brongnya karena disita petugas. Uniknya, hasil sitaan knalpot brong ini tak dibuang atau dimusnahkan begitu saja, melainkan dimanfaatkan untuk membuat sebuah monumen dengan bentuk ikon hewan Sura dan Baya.
Monumen Suroboyo Wani 1.000 knalpot brong ini didirikan tepat berada di depan Mall Cito yang juga menjadi perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce bersama Forkopimda Surabaya secara langsung meresmikan monumen yang dibuat dari bahan dasar 2.064 knalpot tak sesuai spesifikasi, Kamis (1/8).
Ribuan knalpot ini merupakan hasil sitaan saat upaya penertiban knalpot brong di Surabaya. Proses pembangunannya dimulai sejak Januari lalu dan baru selesai pada bulan Juli kemarin. Selain sebagai bentuk icon Surabaya, monumen ini juga sebagai bentuk ketegasan polisi dalam menegakkan peraturan berlalu lintas, khususnya penggunaan knalpot brong.
Kombes Pasma menyebutkan ada sekitar 2.000 pelanggaran yang tercatat akibat penggunaan knalpot brong, yang meresahkan warga.
“Monumen ini tidak hanya sebagai ikon, tetapi juga mengingatkan bahwa kita bisa mentaati peraturan lalu lintas agar Surabaya menjadi lebih tenang dari suara knalpot brong,” terangnya.
Operasi penertiban yang dilakukan pihak kepolisian menargetkan pengendara di rentang usia 25-29 tahun, serta pengendara di bawah umur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kenyamanan lalu lintas, serta mengurangi angka kecelakaan.
“Kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di kota Surabaya serta meningkatkan kepatuhan lalu lintas,” imbuhnya.
Kini monumen knalpot brong ini menjadi salah satu icon tambahan yang ada di Surabaya. Terlebih bentuknya menyerupai hewan Sura dan Baya yang tengah bertarung, khas iconik Surabaya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, bahwa monumen knalpot yang baru saja diresmikan menjadi simbol sinergisitas antara Polrestabes Surabaya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Menurut Eri monumen ini diharapkan mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan, apalagi tak sedikit warga yang merasa terganggu dengan suara bising knalpot brong.
“InsyaAllah dengan adanya monumen ini bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan dari kebisingan tersebut. Melalui monumen ini, selalu ada kekuatan untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan yang lebih baik di Kota Surabaya,” ujarnya.
“Monumen knalpot ini diharapkan dapat menjadi ikon baru di Surabaya yang tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama,” tutup Eri.(*)