KabarBaik.co – Sebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di awal tahun 2025 di Kota Kediri naik secara signifikan. Sebelumnya tercatat mencapai 32 kasus dan saat ini naik hingga mencapai 53 kasus. Satuy ekor sapi dinyatakan mati.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala DKPP Kota Kediri Muhammad Ridwan. Menurutnya beberapa wilayah di Kota Kediri telah terindikasi aktif PMK.
Tiga terbanyak wilayah tersebut yakni Kelurahan Singonegaran 9 kasus, Tempurejo 10 Kasus, Gayam 17 Kasus.
Sapi-sapi yang terkena PMK itu bercirikan memiliki kondisi mulut yang berbusa, terdapat luka-luka di lidah, suhu badannya tinggi, susah berdiri karena kukunya sakit.
Meski demikian, Ridwan mengaku bahwa sebelumnya untuk mengantisipasi lonjakan PMK, tim gabungan telah melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan Muning.
Tujuanya untuk mencegah kasus PMK pada hewan ternak yang saat ini sedang marak terjadi di beberapa daerah. Menurutnya pasar ialah sebagai tempat berkumpul hewan.
“Jadi penyemprotan ini cukup efektif untuk memutus rantai. Upaya pencegahan PMK bisa pula dilakukan masyarakat secara mandiri. Diantaranya dengan menanggulangi penyebaran PMK di dalam kandang, dengan rutin memberi pakan hewan, tidak membeli hewan yang belum divaksin dan jika sudah ada indikasi hewan yang terkena PMK masyarakat dihimbau untuk segera melapor ke DKPP,” katanya, Kamis (16/1). (*)