Sego Empok Bu Wakini, Sediakan Kuliner Khas Kota Batu yang Resepnya Berusia Belasan Tahun

oleh -1512 Dilihat
WhatsApp Image 2024 11 15 at 13.07.20
Sego Empok Bu Wakini yang berada di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Tidak diragukan lagi nuansa alam pegunungan yang menyuguhkan pemandangan indah sangat diminati wisatawan luar kota jika berkunjung ke Kota Batu. Namun, di balik itu, kota ini juga cukup banyak menawarkan ragam kuliner kepada para wisatawan. Terutama yang berasal dari luar kota maupun luar pulau Jawa.

Salah satunya kuliner khas Kota Batu adalah nasi (sego) empok yang ada di warung Bu Wakini yang terletak di Dusun Sumbersari, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kuliner ini bisa menjadi alternatif untuk memanjakan lidah saat berwisata di Kota Batu. Beberapa bulan lalu Sego Empok Bu Wakini mendapat penghargaan dari Pemkot Batu sebagai pelestari makanan khas Kota Batu.

Sego empok merupakan campuran nasi dan jagung yang dikukus seperti memasak nasi pada umumnya. Penyajiannya bisa dicampur dengan berbagai sayuran dan lauk.

Sego Empok Bu Wakini sebetulnya hanyalah warung sederhana. Yang membuatnya berbeda di hati para wisatawan, karena selain rasanya yang istimewa, juga lokasi warung yang berada di tengah perkebunan jeruk. Pengunjung yang makan di tempat itu bisa menikmati indahnya Gunung Arjuno.

Wakini, sang pemilik warung nasi empok bercerita, orang mulai mengenal nasi empok buatannya sejak meletusnya Gunung Kelud sekitar 15 tahun lalu. “Waktu itu banyak orang mengungsi di wilayah Kecamatan Bumiaji. Terus kita memberikan konsumsi nasi empok. Di situ, setelahnya justru banyak yang mencari. Ini bisa dikatakan berkah dari letusan Gunung Kelud,” kata Wakini saat berada di warungnya, Jumat (15/11).

Nasi empok yang ada di warung Wakini cukup terkenal di kalangan warga Kota Batu. Termasuk pecinta kuliner pedas dari Kalimantan, Surabaya, dan Bali yang sering kali diajak mampir oleh para pemandu wisata. Itu karena rasanya yang khas dan berbeda dengan lainnya. Pembeli bisa mendapat seporsi nasi empok dan sayur pedas.

WhatsApp Image 2024 11 15 at 13.09.15
Wakini menunjukkan penghargaan yang didapatnya dari Pemkot Batu. (Foto: P. Priyono)

Sayurnya terbuat dari tempe dan tahu yang dipotong seperti dadu, balado terong, dan tumis labu siam. Sementara, lauknya ada dadar jagung, tempe, mendol, telur, dan ampela ati. Paling khas adalah penambahan balado terong dan sayur pedas. Dan, bagi kamu yang penasaran dengan sayur pedasnya, cobalah nikmati sensasi pedasnya yang benar-benar terasa.

“Bagi para penggemar masakan pedas, sayur pedasnya sangat terasa. Karena itulah banyak orang setelah mampir selalu kembali ke warung Wakini. Yang membuat orang tertarik dan suka di warung Wakini karena sayur pedasnya. Katanya benar-benar pedas, dan bumbunya pas,” kata Wakini.

Prinsip Wakini yaitu tidak tanggung-tanggung saat memberi bumbu pada masakannya.  ”Biasanya kalau orang-orang lain itu kasih bumbu kadang kurang maksimal atau sedikit-sedikit. Saya tidak mau seperti itu. Kalau saya harus banyak atau pas dan enak,” jelas Wakini.

Wakini sudah menjalankan usahanya selama 15 tahun. Usaha itu dia rintis saat suaminya, Slamet, terserang penyakit hernia dan membutuhkan biaya operasi. Saat itulah dia memiliki ide untuk berjualan sesuai dengan kemampuannya.

“Waktu itu suami saya sakit dan kebetulan kita punya tiga anak sehingga harus bekerja. Dan keahlian saya kebetulan memasak,” paparnya. Lalu apa alasannya menyuguhkan nasi empok? Wakini menyebut bahwa nasi empok dirasa lebih laku untuk dijual di desa.

Ternyata masakan yang ada di warung Wakini mampu menghipnotis para pengunjung yang datang ke Kota Batu. Hingga akhirnya membuat dia kewalahan dan mempekerjakan dua orang untuk membantunya memasak. “Kalau pertama dulu cuma sendirian, sekarang pelanggan sudah mulai banyak dan saya tidak bisa (melakukan) sendiri. Mau tidak mau mempekerjakan lebih dua orang,” ujarnya.

Jika dulu memproduksi hanya 2-3 kilogram beras saja, kini Wakini bisa hingga 50 kilogram. Atau dalam sehari mampu menghabiskan 200-300 porsi nasi empok. Lompatan produksinya berlipat-lipat.

Selain warga Kota Batu, tamu dari Jombang, Pandaan, Malang Raya, sampai Surabaya dan luar Jawa, hingga pejabat Pemerintah Kota Batu kerap datang untuk mencicipi nasi empok buatan Wakini. Harga satu porsi nasi empok ini cuma Rp 11 ribu hingga 13 ribu saja. Tergantung dengan lauk yang dipilih. Gimana, berani menjajal kuliner pedas khas Kota Batu ini? (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.