Sekolah Rakyat di Banyuwangi Siap Dioperasikan Juli

oleh -213 Dilihat
bwi 1
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini

KabarBaik.co – Sekolah Rakyat di Banyuwangi dipastikan siap beroperasi pada pertengahan Juli 2025 mendatang. Seluruh sarana prasarana, tenaga pendidik, hingga calon murid telah siap.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini mengatakan sesuai jadwal kemensos sekolah rakyat akan dimulai pada 14 Juli. Akan tetapi, kata Henik, hal tersebut masih bersifat tentatif. Pihaknya masih akan menunggu keputusan dari Kemensos.

“Rencana pelaksanaan 14 Juli kita gak ngerti maju mundurnya. Tidak tahu nanti ada perubahan apa tidak, menunggu dari Kemensos,” kata Henik, Rabu (18/6).

Henik mengatakan terkait calon siswa untuk rombongan belajar tingkat SMP dan SMP telah terpenuhi. Masing-masing jenjang memiliki 2 rombel dengan jumlah tiap rombel sebanyak 25 murid.

Sementara untuk tingkat SD, kuotanya belum terpenuhi. Beberapa siswa batal, karena kebanyakan orang tua belum tega melepaskan anaknya untuk boarding di Sekolah Rakyat.

Mengingat murid Sekolah Rakyat ini harus menginap di asrama yang juga disediakan secara gratis. Karena usia SD notabene anak-anak masih berusia di bawah 9 tahun.

“Memang orang tua sangat tidak ikhlas sepertinya. Jadi kita kesulitan mencari keikhlasan orang tua untuk melepas anaknya di boarding,” tegasnya.

Henik mengatakan sebenarnya, dalam proses rekruitmen siswa tidak harus mulai dari kelas I. Bisa langsung kelas III, atau kelas IV. Nantinya seluruh yang mendaftar akan di campur dalam satu rombel.

Lebih jauh dijelaskan, sebenarnya sudah ada masuk 17 anak yang mendaftar untuk rombel SD. Namun belakangan banyak yang mundur hingga menyisakan 9 anak saja. Jumlah itu terus berkurang karena jumlah yang mundur terus bertambah.

“Aampai saat ini tinggal 2 yang orang tuanya ikhlas untuk boarding,” ungkapnya.

Meski demikian, tim dari Dinas Pendidikan Banyuwangi dan pendamping PKH terus berusaha untuk memenuhi kuota rombel SD sebanyak 25 orang. Sebab masih masih ada waktu sampai nanti pelaksanaan pembelajaran.

Henik menegaskan, kesulitan mencari murid untuk rombel SD ini merupakan kesulitan yang dihadapi secara nasiopnal. Menurutnya, memang hanya sedikit daerah yang mengajukan rombel SD. Bahkan, ada salah satu kabupaten/kota yang awalnya ada rombel SD terpaksa di cancel karena ternyata sulit mencari siswa SD.

“Jadi kami berupaya terus, kami optimislah di usia jenjang kelas berapun, kan campuran kalau SD. Kalau pada akhirnya cuma 2 siswa kita tunggu keputusan Kemensos,” ungkapnya.

Mengenai kesiapan sarpras, menurut Henik, pembenahang gedung diklat Licin untuk lokasi Sekolah Rakyat terus berproses. Dia memastikan pada saat waktu pelaksanaan perbaikan sarpras sudah 100 persen.

“Tinggal pembenahan kecil. Pada prinsipnya gedung Diklat Licin ready, tinggal moles sedikit,” bebernya.

Untuk rekrutmen tenaga pengajar, menurut Henik juga sudah tuntas dilakukan. Dia menyebut, hanya tenaga untuk juru masak dan Wali Asrama yang belum bisa dipenuhi karena kondisi ASN di Banyuwangi yang memang tidak ada.

“Itu kita serahkan ke Kemensos, Kemensos yang akan mengisi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.