KabarBaik.co- Semanggi, bagi sebagian orang mungkin terdengar asing, namun di Jawa Timur, khususnya Surabaya, tanaman liar ini menjelma menjadi kuliner yang digemari. Tak hanya menawarkan cita rasa yang khas, semanggi juga ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.
Dari Daun Hutan Menuju Hidangan Istimewa
Di masa lampau, semanggi memang mudah ditemukan tumbuh liar di pematang sawah atau ladang. Masyarakat setempat memanfaatkan daun muda semanggi untuk dikonsumsi. Biasanya diolah dengan cara direbus atau ditumis. Seiring berjalannya waktu, semanggi tak lagi hanya direbus atau ditumis. Kreasi olahan semanggi semakin beragam, mulai dari urap semanggi, semanggi goreng, hingga perkedel semanggi.
Warisan Budaya yang Tetap Lestari
Semanggi tidak hanya sekadar hidangan, namun juga menjadi warisan budaya masyarakat Jawa Timur. Keunikan dan kesederhanaan dalam pengolahannya menjadi daya tarik tersendiri. Menyantap semanggi biasanya disajikan dengan pepes ikan teri, telur puyuh, dan kerupuk khas yang menambah kenikmatan.
Nilai Gizi yang Tersembunyi
Meski berasal dari tanaman liar, semanggi ternyata memiliki kandungan nutrisi seperti protein, zat besi, dan kalsium. Konsumsi semanggi secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
Semanggi: Kuliner yang Terus Berkembang
Seiring perkembangan zaman, semanggi tak hanya disajikan secara tradisional. kini banyak ditemui kedai atau warung modern yang menyajikan semanggi dengan konsep yang lebih kekinian. Hal ini membuat semanggi semakin mudah dijangkau dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
Yuk, Cicipi Kuliner Penuh Sejarah!
Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Surabaya, wajib hukumnya untuk mencicipi semanggi. Tak hanya memanjakan lidah, menyantap semanggi juga membawa Anda dalam perjalanan kuliner dan sejarah Jawa Timur yang unik dan mengesankan.