KabarBaik.co – Perayaan HUT ke-80 RI di Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, terasa berbeda. Warga menggelar Gemblidik Race Championship, lomba glindingan atau sepeda kayu yang digelindingkan di jalan menurun. Sebuah tradisi unik yang jarang ditemui di daerah lain.
Glindingan ini merupakan alat transportasi para peternak saat pulang merumput. Sebagai kendaraan yang mengangkut rumput dibawa ke rumah dari kebun. Sebanyak 40 peserta dari desa setempat mengikuti perlombaan. Semi keselamatan, para peserta diwajibkan mengenakan helm saat melaju di lintasan turunan yang cukup ekstrem.
Eko, salah seorang peserta lomba menyatakan, persiapan mental menjadi hal utama sebelum mengikuti perlombaan selain keahlian dalam mengemudi glindingan. “Pertama yang harus disiapkan adalah mental, karena medannya turun. Kemudian gelindingannya harus kuat agar tidak terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Hari Priyanto, pembalap senior glindingan asal Lumbang. Menurutnya, lomba ini rutin digelar setiap Agustus sejak 1995. Agenda ini sempat terhenti saat pandemi Covid-19. “Saya ikut sejak SMP, sering juara, tapi tahun ini kalah tapi anak saya yang berhasil lolos,” tuturnya.
Sementara itu, Dimas Eka Syaputra, panitia lomba menjelaskan bahwa pada 1980-an glindingan awalnya dipakai sebagai alat sederhana untuk mengangkut rumput. Seiring waktu, pemuda desa kemudian menjadikannya perlombaan agar tradisi tetap lestari. “Tujuan mengadakan lomba agar alat transportasi rumput ini tetap ada dan menjadi warisan budaya desa lereng Bromo,” pungkasnya. (*)