Senam Mubarok Dihiasi Atlet Paramotor Berprestasi Mojokerto yang Terabaikan, Gus Barra: Atlet dan Fasilitas akan Diprioritaskan

oleh -303 Dilihat
cc80fbc0 8753 42ea 8dec 1c043e49ab2c
Wahyu Wijaya atlet Paramotor asal Kabupaten Mojokerto, terbang diatas peserta senam Mubarok di Lapangan Lebaksono Pungging. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Aksi atlet paramotor melayang-layang hiasi langit acara senam sehat Mubarok di Lapangan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Minggu (20/10). Acara digagas pasangan calon bupati dan wakil bupati Mojokerto nomor urut 2 ini juga dipadati ribuan peserta yang didominasi kaum emak-emak.

Cabup Mojokerto, Muhammad Albarraa terlihat datang langsung dan memberikan sambutan hangat kepada atlet paramotor yang berhasil landing di sisi utara lapangan. Atlet berprestasi itu diketahui bernama Wahyu Wijaya. Wahyu terlihat berkeliling di atas ribuan peserta senam sekitar 10 kali.

Gus Barra, sapaan akrab Muhammad Albarraa, mengatakan bahwa Wahyu Wijaya ini salah satu atlet berprestasi asli Kabupaten Mojokerto yang bisa dikatakan tidak mendapatkan perhatian bahkan pembinaan dari pemerintah daerah (Pemda).

“Wahyu Wijaya ini dari Mojosari, Kabupaten Mojokerto, berprestasi sampai tingkat nasional akan tetapi karena tidak diperhatikan jadi berangkatnya dari daerah lain bukan dari Kabupaten Mojokerto,” kata Gus Barra, Minggu (20/10).

f2d5b5df d6a0 41c6 99ef 53bec2fc185a
Cabup Mojokerto Gus Barra bersama atlet paramotor Wahyu Wijaya. (Foto: Alief W)

Gus Barra menyebut bahwa di Kabupaten Mojokerto ini termasuk gudangnya para atlet. Banyak atlet-atlet berprestasi, namun belum mendapat perhatian dan diwadahi secara maksimal dari Pemda sehingga mereka memilih mencari jalan dengan bergabung ke daerah lain.

“Andai kata atlet seperti Wahyu ini yang sudah beberapa kali mendapat medali di tingkat nasional diperhatikan dan diwadahi Pemda, pasti akan mengharumkan nama Kabupaten Mojokerto bukan malah daerah lain,” ungkap Gus Barra.

Efek pembangunan yang tak berimbang, hanya fokus kepada infrastruktur saja akhirnya banyak sumber daya manusia berkualitas dan berprestasi diabaikan. Menurut Gus Barra apabila dirinya terpilih sebagai bupati Mojokerto 2025 nantinya, tak hanya fokus membangun infrastruktur jalan saja tetapi masyarakat harus benar-benar diperhatikan dan diberikan stimulus.

“Memang program Mubarok nantinya berimbang, pembangunan masyarakat iya, bangun infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat juga, jangan sampai terabaikan, contoh seperti atlet-atlet muda potensial ini saja sudah terabaikan,” tegas Gus Barra.

Bukan hanya atlet-atlet saja kedepan, lanjut Gus Barra, akan tetapi seluruh fasilitas-fasikitas olahraga untuk menjunjang prestasi akan menjadi perhatian khusus untuk ditingkatkan Pemda saat dirinya menjabat kelak.

Sementara itu, Wahyu Wijaya mengaku telah banyak menyabet juara, baik nasional maupun internasional. Pada 2021 lalu ia berangkat dari Kontingen Papua Barat menyabet juara 3 di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan cabor paramotor kelas presisi take off.

Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut 2024 ia berangkat ikut Kontingen Paramotor Bali kembali menyumbangkan medali perunggu di nomor Over All Percesion-Foot Launch Putra.

“Saya ingin sekali mengharumkan nama Kabupaten Mojokerto dan Jatim tapi selama ini belum ada support dari sini, malah daerah lain yang support,” jelasnya.

Dirinya berharap saat Gus Barra menjadi bupati Mojokerto kelak dan bisa benar-benar diperhatikan dan diwadahi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Selama ini dirinya menyabet beberapa prestasi mengaku tidak ada support sama sekali dari Pemkab Mojokerto.

“Saya bersama teman-teman atlet lainnya yang selama ini tak diperhatikan Pemda sudah bersepakat dukung Gus Barra jadi bupati Mojokerto, sudah kecewa beberapa kali dijanjikan ini itu sama yang sekarang tapi tetap saja,” tegasnya.

Wahyu Wijaya juga menjelaskan bahwa seorang atlet itu ada masanya, tidak mungkin bisa sampai tua terus menjadi atlet, maka dari itu aspirasi bersama atlet lainnya agar bisa juga diberikan masa depan yang sebanding dengan prestasi yang didapat.

“Harapannya minimal apabila sudah pernah menyabet juara di tingkat nasional, para atlet itu bisa dipertimbangkan menjadi ASN Pemda, agar bisa tetap melatih untuk regenerasi atlet dan jaminan masa depan kami juga,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Alief W


No More Posts Available.

No more pages to load.