KabarBaik.co – Komisi B DPRD Jember mendorong agar penggilingan swasta mau bermitra dengan Bulog agar bisa menyerap lebih banyak gabah kering panen (GKP) dari petani.
Anggota Komisi B DPRD Jember, Wahyu Prayudi Nugroho mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan Bulog atas persoalan tersebut.
“Kondisinya alat yang dimiliki oleh Bulog memang tarbatas, hal itu tentu berpengaruh kepada jumlah yang terserap,” kata Wahyu, Sabtu (3/5).
Setelah malakukan koordinasi dengan Bulog, pihaknya mengungkap bahwa lantai jemur di sana juga sangat terbatas. Sehingga tidak bisa menyerap secara maksimal.
Dengan keterbatasan itu, kemampuan serapan gabah dari petani hanya 120 ton per hari. Padahal panen raya diprediksi masih akan berlangsung sampai pertengahan Mei dan 39 ribu hektare sawah yang ditanami padi di Jember.
“Maka GKP yang harus diserap kurang lebih 60 ribu ton. Tapi jika masih mengandalkan Bulog, hanya 120 ton. Tentunya ini akan sangat jauh dari kemampuan menyerap gabah secara keseluruhan,” jelasnya.
Oleh sebab itu ia berpandangan harus ada kemitraan dengan penggilingan-penggilingan swasta.
“Tapi yang sanggup dan mau bermitra dengan Bulog hanya kurang lebih 5 sampai 6 dari 90 penggilingan,” bebernya.
Karena kapasitas swasta juga bervariasi, dia berharap banyak yang bermitra lagi. Selain serapan gabah bisa teratasi, masalah lain seperti antrean pembongkaran juga bisa Ikut terpecahkan. Sehingga kualitas GKP bisa terjaga.
“Tapi harus diimbangi dengan kualitas. Karena memang kejadian di lapangan ada oknum-oknum yang mengirimkan gabah yang kurang bagus kualitasnya. Contohnya ada gabah yang menghitam, ada juga banyak kotoran-kotoran yang ada di dalamnya,” pungkasnya. (*)