Seribu Takir Warnai Peringatan Suro di Sraten Banyuwangi

oleh -157 Dilihat
01430f2e ae34 4b32 8283 500d2a8508df
Masyarakat Desa Sraten, Kecamatan Cluring saat menggelar perayaan festival seribu takir. (Foto: Ist)

KabarBaik.co –  Beragam tradisi digelar warga Banyuwangi memasuki bulan Suro, tahun baru Jawa. Salah satunya adalah Takir Sewu yang digelar Kampung Kedawung, Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.

Seribu tumpeng hasil pertanian warga Kampung Kedawung dikirab keliling dusun. Warga kerap menyebutnya dengan Festival Tumpeng.

Berbagai jenis tumpeng disuguhkan. Mulai dari tumpeng agung, tumpeng ingkung, dan tumpeng hasil bumi seperti buah-buahan dan sayuran. Beberapa dari tumpeng itu ada yang berukuran raksasa, tingginya sekitar dua meter.

Kades Sraten, Arif Rahman Mulyadi mengatakan, tradisi ini rutin digelar setiap 1 Suro penanggalan Jawa. Ratusan warga tersebut bergotong royong membawa tumpeng dan takir menuju makam leluhur yang ada di desa setempat.

“Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat Kedawung, Sraten yang mayoritas petani atas limpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT,” ujarnya, Minggu (29/6).

Sebelum festival digelar, hari sebelumnya warga terlebih dahulu melakukan bersih desa dan ziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan dan permohonan doa.

Setelah kirab selesai, tumpeng yang telah didoakan kemudian dibagikan kepada warga secara merata menggunakan takir, yaitu wadah makanan tradisional dari daun pisang.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono turut hadir dalam acara tersebut. Dikatakannya, untuk melestarikan tradisi tersebut, pemkab telah memasukkan tradisi ini ke dalam agenda wisata Banyuwangi Festival (B-Fest).

“Kita masukkan B-Fest agar diketahui banyak orang, sehingga ada yang datang ke kampung ini. Dampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, terutama pedagang UMKM yang ada disini,” ujar Mujiono.

Wabup juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan warisan budaya. Seperti pada Festival Tumpeng dan Takir Sewu di Sraten ini.

“Budaya ini harus terus kita uri-uri. Di dalamnya terkandung filosofi luhur tentang rasa syukur, kebersamaan, serta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.