KabarBaik.co – Musim kemarau di Jawa Timur kini memasuki fase akhir. Suhu udara beberapa hari terakhir terasa lebih gerah dari biasanya. Kondisi ini dipengaruhi posisi matahari yang sedang berada tepat di garis equator, sehingga intensitas penyinaran lebih kuat dan panas yang dirasakan masyarakat semakin menyengat.
Fenomena tersebut wajar terjadi setiap tahun saat peralihan musim atau pancaroba. Udara yang cenderung kering, angin berhembus tidak menentu, hingga suhu yang naik turun menjadi tanda-tanda bahwa musim penghujan tidak lama lagi akan segera tiba.
Bhilda Maulida Prakirawan BMKG Juanda mengatakan masyarakat di wilayah Surabaya dan Sidoarjo sebaiknya mulai bersiap menyambut musim hujan.
“Berdasarkan press release yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Jawa Timur, wilayah Surabaya-Sidoarjo diprakirakan akan memasuki awal musim hujan sekitar pertengahan hingga akhir November 2025,” ujarnya saat dikonfirmasi KabarBaik.co Sabtu (27/09).
Dengan kata lain, dalam kurun waktu sekitar satu bulan mendatang, cuaca panas yang selama ini mendominasi perlahan akan bergeser menjadi lebih sejuk dengan intensitas hujan yang makin meningkat. Perubahan ini akan sangat dirasakan terutama di kawasan perkotaan yang padat aktivitas.
BMKG mengingatkan, masa peralihan musim kerap disertai cuaca ekstrem, seperti hujan deras yang datang tiba-tiba, disertai angin kencang, bahkan petir. Karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak menganggap enteng potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, masyarakat juga dianjurkan mulai melakukan persiapan menghadapi musim penghujan. Mulai dari menjaga kesehatan, membersihkan saluran air di lingkungan sekitar, hingga mengantisipasi genangan atau banjir di wilayah yang rawan terdampak.
Dengan kewaspadaan dan kesiapan bersama, diharapkan peralihan musim dari kemarau ke penghujan dapat dilalui dengan baik. Musim hujan memang menjadi penantian setelah udara terasa begitu panas, namun kesiapan menghadapi dampaknya menjadi hal penting agar masyarakat tetap aman dan nyaman. (*)
