Sidak di Waru, Plt. Bupati Sidoarjo Temukan Banyak Bangunan Liar di Sempadan Sungai

Reporter: Yudha
Editor: Andika DP
oleh -232 Dilihat
Plt Bupati Sidoarjo Subandi saat lakukan sidak dj Kecamatan Waru. (Foto: Yudha)

KabarBaik.co – Pengelolaan sampah yang kurang ideal serta diperparah dengan banyaknya bangunan liat di sempadan sungai Desa Ngingas, Kecamatan Waru menjadi salah satu penyebab banjir kala musim hujan. Plt. Bupati Sidoarjo Subandi terjun langsung meninjau lokasi usai mendapatkan banyak keluhan masyarakat terkait kondisi ini, Minggu (30/6).

Setibanya di lokasi, Subandi langsung melihat proses pengelolaan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Ngingas yang sudah mulai tertata. Tumpukan sampah tak lagi terlihat seperti dulu lagi.

Namun demikian TPST Ngingas masih perlu ditingkatkan, terutama proses pemilahannya. Karena selama ini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga diharapkan kedepan akan ada mesin pemilah agar lebih efisien.

Baca juga:  Imbas Banjir di Semarang, KAI Daop 8 Mohon Maaf Sejumlah KA Terlambat Datang

Menurut Subandi, sejauh ini Pemkab Sidoarjo tak tinggal diam mendengar keluhan masyarakat. Ia menyebutkan bahwa sudah memeberikan kontribusi untuk TPST Ngingas.

”Persoalan sampah di Ngingas ini tidak boleh dibiarkan. Kita harus segera benahi agar tidak menjadi bom waktu yang membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Subandi saat berada di lokasi.

Terlebih pasca Pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat secara perlahan bangkit sehingga secara tak langsung juga memproduksi sampah lebih banyak. Keberadaan sampah yang tak dikelola dengan baik akan membahayakan kesehatan lingkungan dan berdampak pada masyarakat.

Baca juga:  Update Banjir Lahar dan Longsor Sumatra Barat: Korban Jiwa Capai 50 Orang

”Kita tidak boleh lengah dalam menangani masalah sampah. TPST yang tidak dikelola dengan baik dapat menghambat pemulihan ekonomi dan membahayakan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Selepas dari TPST Ngingas, Plt. Bupati Subandi dibuat geleng-geleng kepala melihat banyaknya bangunan liar yang tegak berdiri di sempadan sungai. Ia pun menginginkan segera ada penertiban bangunan ini agar proses normalisasi sungai lebih mudah dilakukan.

Baca juga:  Pengendalian Banjir di Perkotaan Gresik, Drainase Jalan Samanhudi Dilebarkan

”Pemerintah desa dan kecamatan harus segera melakukan sosialisasi terkait pembebasan bangunan liar di sepanjang sungai ini,” imbuhnya.

Ia meminta agar Pemerintah Desa maupun Kecamatan memberikan pengertian pada penghuni bangunan liar tersebut. Keberadaan bangunan yang mereka tempati bisa menggangu aliran air sungai sehingga meningkatkan risiko terjadinya banjir.

”Kita juga perlu mengusulkan pemasangan box culvert sampai ke arah Dusun Ambeng-Ambeng. Itu bisa memperlebar jalan dan menghilangkan ruang kosong yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan liar,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.