Sidoarjo Tak Larang Study Tour, Ini Payung Hukumnya

oleh -633 Dilihat
1805 Naskah Pemerintahan Sidoarjo Disdik
Kadisdikbud Sidoarjo Tirto Adi. (Yudha)

KabarBaik.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo tidak melarang kegiatan study tour yang diselenggarakan oleh sekolah masing-masing. Kegiatan ini menjadi kesempatan yang dipakai sekolah untuk mengenalkan siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya.

“Disdikbud Kabupaten Sidoarjo tidak mengeluarkan larangan, siswa-siswi SD dan SMP yang akan melakukan study tour atau belajar di luar kelas,” kata Kepala Disdikbud Tirto Adi di kantornya, Sabtu (18/5).

Polemik terkait kegiatan study tour memang menjadi pro kontra di masyarakat. Apalagi sejak peristiwa kecelakaan bus study tour yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir hingga memakan korban jiwa.

Namun, kegiatan ini di Sidoarjo ada payung hukumnya secara sah. Yakni melalui Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sidoarjo No. 29 Tahun 2021 tentang Pembelajaran di Luar Kelas.

Tirto Adi menilai pembelajaran di luar kelas juga mengandung banyak manfaat bagi pendidikan, baik tenaga pendidik maupun anak didik. “Salah satu manfaat dari kegiatan outing class adalah menambah pengetahuan dari luar sekolah. Namun, harus memenuhi aturan dari Perbup Sidoarjo tersebut,” jelasnya.

Dalam peraturan tersebut, setiap sekolah yang hendak menggelar study tour harus memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan di pasal 12 ayat (3), yakni jarak paling jauh untuk tingkat sekolah dasar adalah 100 km dari sekolah.

“Sementara untuk SMP, tercantum pada pasal 14 ayat (3) yang menyebutkan bahwa lokasi outing class dengan radius 400 kilometer dari sekolahnya,” jelas Tirto.

Selain itu, pihak sekolah tidak boleh mewajibkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pun demikian terkait biaya yang dikeluarkan, pihak sekolah harus transparan pada pihak wali murid.

“Namun, kami mengimbau alangkah baiknya outing class tersebut dilaksanakan di wilayah Sidoarjo. Karena di Sidoarjo banyak tempat-tempat wisata yang bersejarah, seperti Candi Pari, Candi Dermo, dan Makam Dewi Sekardawu,” sebutnya.

Sementara itu, salah satu wali murid yang anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar, Luluk Muslimah, lebih memilih tidak ada study tour. Selain memberatkan di biaya, manfaat bagi anak-anak juga kurang terasa.

“Saya ndak setuju, karena biayanya itu loh, apalagi manfaat bagi anak ya, kurang lebih mirip jalan-jalan daripada belajar,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Dian Kurniawan


No More Posts Available.

No more pages to load.