Simponi 2025, Kolaborasi Multidisipliner Perkuat Harapan Pasien Kanker Perempuan dan Anak

oleh -71 Dilihat
IMG 20251122 WA0014
General Manager Adi Husada Cancer Center (AHCC), dr. Silvia Haniwijaya Tjokro, M.Kes.

KabarBaik.co — Upaya meningkatkan layanan dan penanganan kanker khususnya pada perempuan dan anak terus diperkuat. Salah satunya melalui Surabaya Symposium of Oncology (Simponi) 2025 yang digelar di Hotel Ciputra Surabaya, mengusung tema Multidisciplinary Approach in Women’s and Children’s Oncology. Acara ilmiah ini memasuki tahun kedua penyelenggaraannya.

General Manager Adi Husada Cancer Center (AHCC), dr. Silvia Haniwijaya Tjokro, M.Kes., menjelaskan, Simponi menjadi puncak rangkaian peringatan ulang tahun AHCC yang dimulai sejak Oktober lalu. Bulan tersebut sekaligus bertepatan dengan kampanye Breast Cancer Awareness Month.

“Kami sudah lebih dulu menggelar berbagai kegiatan seperti fun walk dan seminar ilmiah berskala kecil bersama para dokter. Simponi menjadi puncaknya,” ujarnya di Surabaya, Sabtu (22/11).

Yang menarik, penyelenggaraan Simponi murni diinisiasi oleh jajaran manajemen AHCC yang mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari vendor hingga para dokter spesialis yang menjadi pembicara.

“Para pembicara seluruhnya adalah dokter dari AHCC, didukung juga oleh dokter-dokter dari luar negeri, termasuk dari Picasso Hospital Malaysia yang merupakan sister company kami,” tambah Silvia.

Tahun ini, peserta yang hadir mencapai sekitar 150 orang, didominasi tenaga kesehatan dari Jawa Timur, namun juga turut dihadiri peserta dari Kalimantan dan daerah lainnya.

Menurut Silvia, kanker adalah penyakit yang membutuhkan pendekatan holistik dan lintas disiplin. Tidak ada satu dokter atau satu bidang ilmu yang dapat menangani kanker secara tunggal.

“Di sini pentingnya Simponi, menjadi ruang diskusi dan pemutakhiran ilmu secara multidisipliner agar kami bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pasien,” jelasnya.

AHCC sendiri terus memperluas layanan onkologi terpadu yang berfokus pada percepatan penanganan. Salah satunya adalah layanan radioterapi yang menjadi andalan.

“Kami adalah pusat radioterapi swasta pertama di Surabaya tanpa waktu tunggu. Ini penting, karena ada pasien pascaoperasi yang harus segera menjalani radiasi untuk mencegah pertumbuhan ulang kanker,” ucap Silvia.

Selain radioterapi, AHCC juga menyediakan layanan kemoterapi yang fleksibel bagi pasien yang tetap harus menjalankan aktivitas sehari-hari. “Banyak pasien yang bekerja. Mereka ingin kemo hanya satu sampai dua jam, lalu bisa kembali beraktivitas. Itu bisa dilakukan di kami,” lanjutnya.

AHCC juga menghadirkan teknik terbaru untuk biopsi kanker payudara yang saat ini masih jarang tersedia di Surabaya. Fasilitas post-care bagi pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan setelah operasi turut disiapkan, mulai dari penanganan tangan bengkak (limfedema), penyediaan rambut palsu, hingga kebutuhan prostetik lain.

“Pasien kanker tidak hanya butuh terapi medis, tetapi juga dukungan untuk kembali percaya diri. Itu yang ingin kami hadirkan,” kata Silvia.

Seiring berkembangnya penelitian medis dunia, pendekatan pengobatan kanker juga terus berevolusi. Salah satu yang kini banyak diperbincangkan adalah imunoterapi.

“Pasien sekarang tidak ingin asal menjalani kemo. Pada beberapa kasus, imunoterapi menunjukkan hasil lebih baik dibanding hanya kemoterapi. Kami juga sudah menyediakan terapi ini bagi pasien yang sesuai indikasi,” jelas Silvia.

AHCC berupaya memastikan akses layanan kanker dapat dirasakan lebih banyak pasien, terutama mereka yang berasal dari luar kota hingga luar pulau. Dalam rangka ulang tahun AHCC, fasilitas khusus diberikan untuk mempermudah pasien mendapatkan terapi.

“Ada free akomodasi dan free penjemputan bagi pasien dari luar daerah. Mereka bisa kami jemput dari bandara, pelabuhan, atau terminal. Selama masa radiasi di Surabaya, kami bantu tempat tinggalnya juga,” terang Silvia.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) AHCC di bidang layanan kanker juga terus diperbesar porsi dukungannya seiring tantangan ekonomi yang semakin berat bagi pasien dan keluarga.

Silvia menegaskan Simponi akan terus menjadi wadah bagi para tenaga kesehatan untuk berkolaborasi memperkuat penanganan kanker di Indonesia. “Kami ingin selalu update ilmu, bergandeng tangan antara berbagai disiplin, dan menghadirkan layanan terbaik bagi pasien kanker perempuan dan anak,” tegasnya.

Dengan edukasi, inovasi layanan, serta kepedulian sosial yang terus dikembangkan, AHCC berharap semakin banyak pasien kanker yang dapat bertahan, pulih, dan kembali menikmati hidup tanpa rasa takut.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.