Simposium Internasional di Kediri, Merawat Tradisi Jawa di Tanah Malaysia

oleh -396 Dilihat
b461063b 2664 41db 9335 9750623d3fc2
Simposium internasional digelar UNP PGRI Kediri. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Universitas Nusantara PGRI Kediri menggelar simposium internasional dengan tema “Historical Perspective On The Relationship Between Javanese Civilization And The Malay Peninsula” bertempat di salah satu hotel, Senin (5/5). Simposium ini menghadirkan 9 keynote speaker dari Indonesia dan Malaysia.

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, yang juga turut hadir mengatakan bahwa simposium ini bukan sekedar forum akademik. Melainkan juga momentum untuk mempererat persaudaraan kultural antara Indonesia dan Malaysia sebab memiliki akar sejarah, nilai budaya dan tantangan masa depan yang sejalan.

Hal itu dinilai mampu memperkaya pemahaman tentang warisan sejarah bersama serta menjadi bukti komitmen menjadikan Kota Kediri sebagai riset budaya intenasional.

“Harapannya melalui diskusi pertukaran ilmu ini bisa lahir gagasan-gagasan baru yang memperkaya identitas dan fondasi kerjasama yang berkelanjutan,” tandas Vinanda.

Sementara itu, Zainal Afandi, Rektor UNP Kediri, mengatakan kerjasama ini telah dimulai sejak 2 tahun yang lalu yang diawali dengan publikasi jurnal ilmiah dan ditingkatkan menjadi simposium pertama dengan cerita awal Panji.

Lalu, di simposium kedua ini bakal dikonritkan untuk menjadi penandatanganan kerjasama dalam pembangunan pemukiman Jawa di Malaysia, tepatnya di Kota Melaka.

“Mereka berusaha ingin melestarikan dan menjaga eksistensi budaya dan tradisi jawa, oleh karena itu dibangun kawasan perumahan arsitekturnya jawa diharapkan nanti budaya Jawa dan tradisi jawa itu juga mengiringi pembangunan perumahan itu,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Dinas Warisan Seni Dan Budaya Melaka, Moh.Nasarudin, mengelu-elukan kerjasama ini dalam rangka membina satu perkampungan jawa di Melaka yang dihuni 60 ribu masyarakat jawa dengan luas lahan 5 hektar.

Selain itu juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya jawa kepada masyarakat pelancung atau turis dari seluruh dunia maupun lokal.

“Budaya jawa ini budaya yang sangat unik yang boleh dari istilahkan semakin pupus terutamanya di kalangan masyarakat muda,” imbuhnya.

Oleh karenanya, dengan adanya kerjasama ini bisa menghidupkan budaya jawa yang mana 20 persen warga Kota Melaka dihuni oleh masyarakat Jawa.

“Jadi itulah yang kita akan kerja sama dengan Pemerintah Kota Kediri ini yang kita kesan bahwa adalah kerajaan tertua, juga kita punya hubungan daripada dulu,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.