KabarBaik.co – Dalam upaya pelestarian lingkungan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jabanusa bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berhasil menanam 2.222 bibit mangrove di Pantai Pasir Kadilangu, Kulonprogo pada Jumat (6/9).
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemimpin redaksi media di wilayah Jabanusa dan masyarakat setempat.
Pjs Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Febrian Ihsan mengungkapkan bahwa penanaman mangrove ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di kawasan pesisir.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kotabaru,” ujarnya.
Penanaman mangrove jenis Rhizophora sp. dilakukan di area seluas 25 x 40 meter dengan konsep edukasi ekowisata. SKK Migas menargetkan penanaman 175 ribu bibit mangrove di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara pada tahun ini.
Kepala Penyuluh Kehutanan DLHK DIY, Bejo mengapresiasi inisiatif SKK Migas dan KKKS. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Penanaman mangrove tidak hanya bermanfaat untuk menyerap karbon dioksida, tetapi juga melindungi kawasan pantai,” kata Bejo.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami berharap kawasan ini dapat menjadi destinasi ekowisata mangrove yang bernilai ekonomi dan edukasi,” ujarnya.
Selain kegiatan penanaman mangrove di Kulonprogo, SKK Migas telah melakukan berbagai inisiatif penghijauan lainnya. Pada November 2022, bersama KKKS Kangean Energy Indonesia, SKK Migas menanam 27.000 pohon di Pulau Pagerungan Besar. Kolaborasi dengan Harbour Energy Indonesia sejak 2014 juga telah menghasilkan penanaman 40.000 pohon mangrove dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Tidak hanya itu, SKK Migas juga berkomitmen mengurangi emisi karbon melalui berbagai upaya, seperti penerapan praktik pengeboran ramah lingkungan di Bintuni dan mendorong penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan operasional. Langkah-langkah ini menunjukkan dedikasi SKK Migas dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.(*)