KabarBaik.co – Satuan Kerja Khusus Pelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meneguhkan komitmen menempatkan program keberlanjutan lingkungan dalam upaya mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 BSCFD pada 2030.
Pencanangan program itu menjadi bentuk kontribusi nyataupaya industri hulu migas dalam menjaga kelestarian alam Indonesia sebagai paru-paru dunia. Langkah itupun telahditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Indonesia Oil and Gas 4.0 Tahun 2020-2030.
SKK Migas sadar tentang produk industri migas adalah energifosil penghasil karbon. Karena itu, SKK Migas terus meningkatkan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Di antaranya, menjalankan transisi energi menjadi energi rendahemisi, zero flaring, dan udara bersih. Tren transisi energi iniakan makin digenjot pada tahun-tahun mendatang.
Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro, bersama Kontraktor KontrakKerja Sama (KKKS), pihaknya telah mencanangkan narasi besar Industri Hulu Migas 2025. Yakni, menjadi partner strategis Pemerintah sekaligus menjadi pilar swasembada energi atau ketahanan energi.
Itulah mengapa Renstra Indonesian Oil Gas (IOG) 4.0 berisitarget mencapai level produksi maksimal, mengoptimalkan efek berganda, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Penggunaan energi gas bumi juga didorong oleh rencana konversi penggunaan batu bara dan minyak bumi, yang nilai dan volume impornya sangat besar dan tinggi emisinya.
Penggunaan energi gas bumi tersebut jelas lebih bersih. Saat ini, memiliki level produksi yang melimpah. “Penggunaan energi gas juga mampu menggerakkan roda ekonomi dan industri domestik, serta selaras dengan target pemerintah berupa net zero emission,” kata Hudi dalam Lokakarya Media Periode II Tahun 2024, SKK Migas-KKKS Jabanusa, di Jogjakarta, Kamis (5/9).
SKK Migas dan KKKS juga telah melakukan banyak penanaman pohon sebagai bagian mitigasi iklim. Dalam tiga tahun terakhir, misalnya, sudah menanam sebanyak 5,9 jutapohon. Hal itu menjadi bagian penting untuk ikut mengurangi emisi. SKK Migas pun terus mengajak sejumlah pihak untuk berkolaborasi. Termasuk dengan media.
Sementara itu, SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) dan KKKS juga terus getol untuk ikut menjalankan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Pada 6 September 2024, misalnya. Mereka menanam sebanyak 2.222 pohon Mangrove di kawasan Pasir Kadilangu, Kulonprogo, Jogjakarta,
Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan banyak pihak. Di antaranya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, dan 43 media wilayah Jabanusa yang diwakili oleh para pemimpin redaksi. Aksi menanam2,222 pohon ini bukan tanpa maksud. Hal itu sekaligus menjadi simbolisasi 22 tahun SKK Migas telah mengelola hulu migas.
Selama ini, SKK Migas dan KKKS memang konsisten dan berkesinambungan memberikan dukungan aktif pada program rehabilitasi lingkungan dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon di wilayah Jabanusa. Pada 2024 sampai dengan Agustus, SKK Migas bersama KKKS Jabanusa telah menanam sebanyak 83.168 pohon. Lalu, 2023 dapat merealisasikan sebanyak 168.759 pohon, dan tahun 2022 telah menanam sebanyak 177.193 pohon.
Aktivitas ini melambangkan kesadaran kolektif insan industrihulu migas terhadap keberlanjutan lingkungan. ’’Pada tahun2024 ini target SKK Migas dan KKKS adalah 1,6 juta pohon di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung target pemerintah net zero emission,’’ ungkap Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa Febrian Ihsan.
Kegiatan itu bukanlah seremonial semata. Namun, sudah melalui pemikiran yang matang. Mulai titik lokasi penanaman hingga kepastian perawatan pohon-pohon tersebut. Salah satunya menggandeng stakeholder yang memiliki kompetensi di bidang lingkungan serta instansi pemerintah terkait. Kepedulian terhadap upaya menjaga lingkungan agar bumi tetap lestari memang butuh komitmen dan keterlibatan semua pihak. (*)
Penghargaan Anugerah Sapta Aghita (ASA) 2024. SKK MIGAS JABANUSA
(KATEGORI: INISIATOR PENGHIJAUAN LINGKUNGAN TERBAIK)
