KabarBaik.co – Sehari jelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Bojonegoro, ramai jadi perbincangan terkait salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander.
Pasalnya, TPS tersebut berada di komplek (halaman, Red) rumah milik salah satu anggota partai politik pengusung pasangan calon (Paslon) di Pilkada Bojonegoro.
TPS yang dipermasalahkan tersebut adalah TPS 01 Desa Ngulanan. Lokasi berada di satu pagar dengan rumah anggota partai politik bernama Doni Bayu Setyawan.
Hasan Syafi’i selaku Divisi Data Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengatakan, pihaknya tidak tahu kalau lokasi tersebut berada di satu komplek rumah milik salah satu anggota partai.
“Sejak tiga bulan lalu kita sudah mengirimkan lokasi TPS ini ke KPU Bojonegoro, dan di lokasi ini tertera nama pak Sutarno,” kata Hasan Syafi’i, Selasa (26/11).
Sutarno sendiri merupakan mertua dari Doni Bayu Setyawan. Sementara Doni adalah anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Anggota DPRD Bojonegoro periode 2024-2029.
“Pertimbangan kita mendirikan di lokasi ini karena kita menghindari mendirikan terop. Mengingat pada bulan ini sudah mulai memasuki musim penghujan,” tambah Hasan Syafi’i.
Sementara itu, sejumlah rombongan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bojonegoro yang meninjau lokasi TPS 01 Ngulanan meminta untuk memindahkan lokasi TPS ke tempat lain.
“Dari laporan Panwascam (TPS tersebut, Red) sudah dipindah,” ujar Handoko Sosro Hadi Wijaya, Ketua Bawaslu Bojonegoro, Selasa (26/11).
Sementara itu, Doni Bayu Setyawan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ia tidak tahu-menahu soal lokasi TPS berada di komplek rumahnya. Namun dirinya mengaku siap memfasilitasi jika kompek rumahnya menjadi TPS Pilkada 2024.
“Saya gak tahu mas. Tapi yang jelas lokasi TPS bukan di rumah saya tapi di rumah mertua saya, dan saya mempersilahkan jika lokasi TPS dipindah, dan kalau di lokasi komplek rumah saya, saya akan fasilitasi. Intinya baiknya gimana saya mendukung untuk kelancaran Pilkada ini,” ujar Doni Bayu Setyawan. (*)
