KabarBaik.co – KPU Kota Kediri melaksanakan sosialisasi pendidikan pemilih untuk Pilkada serentak dengan menggandeng organisasi kepemudaan KNPI Kota Kediri pada Sabtu (8/6).
Komisioner KPU Kota Kediri Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM Wahyudi mengatakan jika sosialisasi ini diawali dengan menyasar para pemilih pemula dengan memilih KNPI Kota Kediri yang dianggapnya sebagai representasi dari organisasi kepemudaan.
“Kemudian nanti kita juga mengagendakan dengan beberapa segmen pemilih pemula yang lain, juga pemilih muda untuk kemudian nanti kita juga menyasar ke semua segmen pemilih,” ucapnya.
Wahyudi berharap dengan adanya sosialisasi tahapan Pilkada di Kota Kediri ini bisa dipahami oleh semua masyarakat terutama kalangan pemilih muda dan pemilih pemula ini, sehingga hasilnya para pemilih muda ini bisa berpartisipasi aktif dalam tahapan Pilkada 2024.
Berkaca dari pelaksanaan Pemilu 2024, jumlah pemilih milenial atau generasi Z di angka 46% dengan partisipasi masyarakat di Pemilu 2024 berada di angka 86,7%.
“Kalau melihat angka itu berarti kami menganggap, pemilih pemula dan pemilih muda yang ada di generasi milenial sama generasi Z itu, mereka juga berperan aktif dan mereka mau datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya,” ucapnya.
Adapun materi yang disampaikan ialah terkait dengan tahapan-tahapan Pemilu, mulai dari proses perencanaan sampai dengan penetapan hasil, bagaimana menjadi pemilih dan terakhir ditutup oleh penyampaian bagi pemuda yang berminat untuk menjadi penyelenggara Pemilu, yakni masih dibukanya kesempatan untuk menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS.
Wahyudi berharap jika target partisipasi pemilih untuk Pilkada nanti sama dengan partisipasi pemilih untuk DPRD Kota Kediri yakni berada di angka 84%.
Masih Wahyudi juga menyebut mulai merekrut Pantarlih pada tanggal 13 juni 2024, maka dari itu ia mempersilahkan siapa saja yang berminat untuk mendaftar melalui PPS di masing-masing kelurahan.
Lalu untuk kriterianya berusia minimal 17 tahun, memenuhi syarat sehat jasmani dan rohani dan wajib memiliki surat keterangan sehat dari Puskesmas atau klinik atau rumah sakit pemerintah.
“Total yang dibutuhkan pantarlih itu rata-rata 2 orang pantarlih di masing-masing TPS, kalau jumlah TPS kita direncanakan 41, maka dua kali dari 41 sekitar 800-an,” pungkasnya.(*)
