Stok Buah Apel di Kota Batu Mulai Berkurang, Kebutuhan Ekspor Tersendat

oleh -644 Dilihat
WhatsApp Image 2024 09 16 at 15.43.07
Buah apel manalagi khas Kota Batu banyak ditemui di Kecamatan Bumiaji. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Meski dijuluki kota apel, nyatanya saat ini Kota Batu kekurangan stok buah apel. Selain dari harga yang mahal, kondisi ini berdampak pada produksi UMKM yang biasa menggunakan buah apel sebagai bahan baku utama dagangan mereka.

Kepala Diskoperindag Kota Batu, Aries Setiawan menyatakan, beberapa UMKM dengan bahan baku utama apel mengalami masalah ketersediaan yang kurang. “Ya (kekurangan), memang untuk produksi apel yang dicari para produsen, para pelaku UMKM sedang tidak ada, sehingga menghambat produksi mereka,” kata Aries, Senin (16/9).

Menurut Aries, pihaknya harus mengkoordinasikan dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu terkait permintaan apel yang cukup tinggi. Sebab, selama ini keripik apel masih menjadi salah satu produk unggulan di Kota Batu. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga diekspor ke luar negeri.

”Dalam kondisi sekarang ini harus ada kolaborasi dengan dinas pertanian bahwa bahan baku itu untuk UMKM. Ini untuk mempertahankan oleh-oleh khas Kota Batu seperti keripik dan minuman sari apel tersebut,” jelas Aries.

Aries membenarkan bahwa dua produk olahan apel, keripik dan minuman sari apel, sempat tidak bisa memenuhi permintaan ekspor. Yang terbaru permintaan 6 kontainer ke Dubai tak bisa dilakukan karena terkendala bahan baku. “Jadi, ada permintaan partai besar sudah komunikasikan, tetapi tidak bisa suplai karena produknya belum ada,” ujarnya.

Meski begitu, Aries memastikan untuk pasokan permintaan dalam negeri masih bisa terpenuhi. Sebab, di sejumlah daerah permintaan keripik dan buah apel menjadi salah satu prioritas. “Untuk permintaan nasional sudah bagus. Sari apel maupun permintaan keripik tinggi, tapi untuk keluar memang kita tetap terkendala,” tutur Aries.

Berdasarkan data yang dimiliknya, Aries menyebut produksi apel di Kota Batu terus menurun. Pada 2023 lalu jumlah produksi apel sebanyak 218.622 kuintal. Jumlah itu menurun jika dibandingkan produksi 2022 lalu yang mencapai 299.963 kuintal. ”Penurunan sebanyak 81.341 kuintal dalam setahun. Diprediksikan tahun ini juga ada penurunan lagi,” tandas Aries. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.