KabarBaik.co – Lantunan takbir masih menggema di Lapas Kelas IIB Mojokerto. Di balik tembok penjara, suasana penuh kehangatan terasa saat ratusan narapidana bahu-membahu membakar ribuan tusuk sate.
Terik matahari menyengat, asap mengepul, dan aroma khas daging yang dibakar menyeruak memenuhi udara. Momen Iduladha ini menjadikan Lapas Mojokerto terasa seperti lingkungan pedesaan.
Sebanyak 980 warga binaan terlihat antusias menata bata, menyiapkan arang, dan memotong daging untuk dibuat sate. Mereka berbagi peran ada yang mengipas bara, ada yang menyalakan api. Suasana akrab dan penuh semangat gotong royong begitu terasa.
“Saya yang nyalain api, kamu bagian kipas, ya,” ujar salah satu narapidana kepada temannya.
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan, mengatakan kegiatan ini bertujuan mempererat keakraban antar warga binaan. Selain itu, juga menciptakan suasana kondusif dan nyaman layaknya di tengah masyarakat.
“Kami adalah keluarga, ini rumah tinggal bersama selama menjalani masa hukuman,” kata Rudi.
Sebanyak 5.000 tusuk sate lengkap dengan nasi dan sayur gule disiapkan secara gotong royong oleh warga binaan bersama petugas lapas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur Kadiyono, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuhroh, dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Ery Purwanti.
Kakanwil Ditjenpas Jatim Kadiyono mengapresiasi pendekatan humanis Kalapas Mojokerto terhadap para narapidana.
“Ini bukan sekadar silaturahmi, tapi juga menjadi obat rindu warga binaan kepada keluarganya. Kegiatan ini bisa jadi contoh bagi lapas dan rutan lainnya,” ujarnya Minggu (8/7)
Sehari sebelumnya, Lapas Mojokerto juga telah menyembelih 12 ekor kambing dan 3 ekor sapi seusai salat Iduladha yang digelar di Masjid Lapas.
Daging kurban dibagikan kepada warga sekitar dan keluarga warga binaan yang membutuhkan.(*)