Sudah 85 Persen, Tanggul Laut Sepanjang 3,6 Kilometer Bakal Hadang Banjir Rob di Semarang

Editor: Andika DP
oleh -103 Dilihat
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek pengendalian banjir rob di Tambak Lorok, Kota Semarang. (Foto: BPMI Setpres)

KabarBaik.co – Upaya pengendalian banjir rob yang menjadi momok tahunan di Kota Semarang terus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan mengebut proyek pembangunan tanggul sepanjang 3,6 kioometer yang membentang di kampung nelayan Tambak Lorok, Kota Semarang.

Progres pembangunan tanggul ribuan meter itu saat ini sudah mencapai 85 persen. Dan, diproyeksikan bisa mengatasi banjir rob di Kota Semarang hingga 30 tahun ke depan. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan proyek di Tambak Lorok, baru-baru ini.

“Ini adalah proyek pengendalian rob dan penataan kawasan kampung nelayan di Tambak Lorok yang panjangnya untuk tanggul robnya ini 3,6 kilo (meter), sepanjang 3,6 kilo untuk pengendalian rob yang ada di Tambak Lorok dan juga penataan kampung nelayan. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal itu bisa menahan rob yang terjadi,” ujar Presiden Jokowi dilansir dari laman resmi BPMI Setpres, Rabu (19/6).

Baca juga:  Bahas Legalisasi Tanaman Kratom, Pemerintah Berencana Bentuk Korporasi

Pemerintah pusat menggelontorkan dana sebesar Rp 386 miliar untuk proyek pengendalian banjir rob ini, sekaligus mencakup penataan kampung nelayan. Pekerjaan proyek diperkirakan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.

“Nanti akan selesai bulan Agustus. Ini nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayannya baik, nanti akan bisa direplikasi, di-copy untuk daerah-daerah lain. Paling enggak ada contoh dulu,” imbuh Kepala Negara yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi dengan luas total sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir. Proyek juga mencakup pembangunan dua rumah pompa.

Baca juga:  Presiden Jokowi Bagi-bagi Bantuan Pangan di Tolitoli

“Juga ada pembangunan rumah pompa dua unit juga. Rumah pompa masing-masing kapasitas pompanya 3×500 liter per detik. Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob,” jelas Harya.

Harya menambahkan bahwa proyek ini juga strategis karena berlokasi di kawasan pemukiman nelayan yang sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob. Proyek ini merupakan langkah besar dalam mengamankan dan mendukung aktivitas nelayan di Tambak Lorok.

“Apabila terjadi rob ataupun banjir, kegiatan nelayan akan terganggu sehingga di daerah Tambak Lorok ini dilakukan penanganan,” tandasnya.

Baca juga:  Kecam Keras Serangan ke Rafah, Presiden Jokowi Minta Israel Patuhi Hukum Internasional

Proyek pengendalian banjir dan rob serta penataan kampung nelayan di Tambak Lorok sendiri dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 2016-2017 untuk mengamankan area parkir kapal, tahap kedua tahun 2022-2024 ini untuk mengamankan area pemukiman, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang ada di sekitar Tambak Lorok.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam peninjauan tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunarti Rahayu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.