KabarBaik.co – Momen Idul Adha 1446 Hijriah telah usai, namun dampaknya masih terasa positif di Kabupaten Kediri. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri memastikan bahwa seluruh hewan kurban yang disembelih pada perayaan tahun ini dalam kondisi sehat dan bebas penyakit menular.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Tutik Purwaningsih, mengungkapkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) intensif yang dilakukan sejak pertengahan Mei hingga awal Juni menunjukkan tidak ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak.
“Seluruh hewan kurban yang disembelih masyarakat telah melalui pemeriksaan ketat. Alhamdulillah, semuanya dinyatakan sehat dan layak konsumsi,” ujar Tutik, Minggu (8/6).
Kegiatan monev dilakukan di hampir 50 titik lokasi strategis, termasuk pasar hewan, tempat penggemukan, hingga lapak pengepul. Meski cakupan titik cukup luas, intensitas pedagang lapak jalanan cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau biasanya kami menemukan beberapa lapak liar di pinggir jalan, tahun ini hanya ada satu. Artinya, distribusi hewan lebih terpusat dan mudah diawasi,” jelasnya.
Selain memastikan aspek kesehatan, DKPP juga mencatat bahwa tahun ini Kabupaten Kediri mengalami surplus pasokan hewan kurban. Data terakhir mencatat ketersediaan mencapai 12.500 ekor sapi, 45.000 ekor kambing, dan 6.600 ekor domba.
Bahkan, menjelang dan selama Iduladha, Kediri menjadi salah satu daerah pemasok utama ke luar kota. Tercatat sekitar 100 ekor sapi serta lebih dari 1.000 ekor kambing dan domba telah dikirim ke berbagai daerah di Jawa Timur.
“Ketersediaan aman, bahkan surplus. Ini jadi berkah tersendiri karena bisa membantu daerah lain memenuhi kebutuhan kurban,” ujar Tutik.
Tutik juga mengonfirmasi bahwa meningkatnya permintaan hewan sehat menjelang hari raya mendorong kenaikan harga sekitar 5 hingga 10 persen. Meski begitu, ia menegaskan DKPP tidak memiliki kewenangan dalam penentuan harga.
“Soal harga murni mekanisme pasar. Kami hanya mengawasi ketersediaan, kondisi kesehatan, dan tren pergerakan harga,” pungkasnya.(*)