Tak Ada Demo, SPSI Bojonegoro Pilih Duduk Manis Bersama Bupati di Pendopo Malowopati

oleh -257 Dilihat
IMG 20250501 WA0008

KabarBaik.co – Dalam peringatan hari buruh internasional atau yang lebih dikenal dengan May Day, sejumlah serikat pekerja di Kabupaten Bojonegoro memilih duduk manis di pendopo untuk berdialog dengan Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.

Ketua PC Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman FSP RTMM – SPSI Bojonegoro Anis Yuliati mengatakan, di May Day tahun ini sejumlah serikat pekerja di Kabupaten Bojonegoro memilih untuk melakukan aksi damai dengan melakukan dialog dengan sejumlah petinggi di Kabupaten Bojonegoro. Terdapat empat tuntutan yang mereka sampaikan ke bupati.

“Kita ingin sampaikan bahwa buruh Bojonegoro adalah buruh yang produktif, kreatif dan profesional. Kita rayakan dengan damai, aman dan menghindari terjadinya kerusuhan di Bojonegoro,” kata Anis, Kamis (1/5).

Dalam pertemuan tersebut, SPSI Bojonegoro meminta pemerintah untuk tidak menaikkan cukai rokok pada 2026 mendatang. Mereka menolak perda tentang kawasan tanpa rokok. Menurut mereka, Kabupaten Bojonegoro belum saatnya menerapkan perda tersebut, karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah penghasil tembakau dan terdapat banyak pabrik rokok yang memperkerjakan ribuan buruh.

Mereka berharap agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mempertimbangkan perda tersebut. “Bojonegoro ini ada perusahaan rokok jumlahnya banyak dan terdapat petani tembakau. Miris, jika ada aturan perda yang mengatur kawasan tanpa merokok,” tegas Anis.

Selain itu, SPSI Bojonegoro juga meminta agar mempermudah pencairan Bantuan langsung tunai (BLT) untuk para buruh pabrik rokok dari Dana bagi hasil cukai di tahun 2023 dan 2024 sebesar Rp2 jt per orang. Dan tuntutan terakhir mereka adalah tidak ada PHK bagi para buruh yang bekerja di kabupaten Bojonegoro. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.