KabarBaik.co – DPRD Kabupaten Gresik memaparkan kinerja lembaga legislatif selama periode 2025 dalam jumpa pers yang digelar di kantor DPRD Gresik, Kamis (14/8). Acara dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Gresik M. Syahrul Munir, didampingi Wakil Ketua Lutfi Dhawam, Mujid Riduan, Ahmad Nurhamim, serta para ketua komisi.
Dalam pemaparannya, Syahrul Munir menegaskan bahwa proses pengawasan perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 dilakukan sesuai mekanisme dan telah terpantau lembaga pengawas seperti KPK dan BPK.
“Dari perencanaan kegiatan sampai realisasi anggaran semua insyaallah sudah terlapor sebagaimana mekanisme yang berlaku terkait pola pengawasan,” ujarnya.
Syahrul juga menyoroti potensi pendapatan daerah yang cenderung stabil meningkat 50–100 miliar rupiah setiap tahun. Menurutnya, Pemkab perlu mengoptimalkan sumber pendapatan lain di luar pajak dan retribusi, salah satunya melalui pemanfaatan aset daerah. Aset yang dimaksud mencakup perusahaan BUMD maupun aset lain yang belum termanfaatkan maksimal.
“Banyak tanah di Gresik yang tidak dikelola. Kami ingin ada upaya masuk untuk mengelolanya menjadi potensi perekonomian daerah. Kalau ini bisa kita kelola, perbaiki aksesnya, dan gandeng UMKM melalui pemerintah desa, perekonomian masyarakat akan tumbuh pesat,” kata Syahrul.
Politisi muda PKB ini menambahkan, meskipun bilamana tidak berdampak langsung pada pendapatan daerah, langkah tersebut akan memberi efek signifikan pada ekonomi warga.
Selain itu, Syahrul mengungkap bahwa DPRD kerap melakukan rasionalisasi anggaran dalam pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) berdasarkan evaluasi masing-masing komisi. “Kita seringkali merasionalisasi anggaran-anggaran dari mitra kerja masing-masing komisi,” ujarnya.
Usai pemaparan Ketua DPRD, giliran para ketua komisi menyampaikan kinerja 2–3 bulan terakhir. Ketua Komisi I Muhammad Rizaldi Saputra melaporkan telah menangani sejumlah aduan, antara lain sengketa tanah, persoalan di TPST Menganti, dan lainnya.
“Prinsip kami di Komisi I adalah responsif, transparan, dan kolaboratif. Kami terus mengawal setiap kasus aduan yang masuk,” ucapnya.(*)