KabarBaik.co – Ambruknya bangunan bertingkat di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, pada 29 September lalu membuat Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, bereaksi. Dia memandang penting agar semua bangunan pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan segera diperiksa kelayakannya.
Penegasan ini disampaikan Mas Rusdi -sapaan akrab Bupati Pasuruan- saat menghadiri silaturrahim para pengurus pondok pesantren se-Kabupaten Pasuruan di Aula RSNU.
Di hadapan para ulama dan pengurus pondok pesantren, dia menyampaikan bahwa analisa kelayakan pondok pesantren bukanlah hal yang mengerikan. Melainkan justru membantu dalam menciptakan keamanan dan keselamatan para santri dalam mengenyam ilmu agama di pondok pesantren.
“Ini bagian dari kebijakan pemerintah pusat agar daerah juga melaksanakannya. Dan kami tegaskan bahwa analisa kelayakan bangunan ponpes bukan sesuatu yang mengerikan tapi membantu semuanya,” kata Mas Rusdi.
Sebagai langkah awal, Mas Rusdi meminta pihak ponpes untuk mengajukan sertifikasi laik fungsi (SLF) ataupun Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan. Seluruh biayanya akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
“Untuk kepengurusan SLF atay PBG, semua biayanya gratis, tidak ada biaya apapun. Pemerintah daerah yang akan menyiapkan anggarannya,” tegas Mas Rusdi.
Jika saat permohonan SLF ternyata dinyatakan tidak layak, Mas Rusdi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII) agar dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik gedung untuk memperbaiki beberapa bagian yang dianggap kurang. Semua ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
“Kami kumpulkan PII untuk membantu program ini. Kalau dari analisa contoh kayunya sudah keropos harus diganti, atau struktur bangunannya kurang kuat harus diperbaiki, maka itulah rekom terbaik untuk keamanan bangunan pondok itu sendiri, biar tidak was-was,” tandas Mas Rusdi. (*)