KabarBaik.co – Kegiatan belajar mengajar di SDN Sukowati yang terdapat di Kecamatan Kapas, Bojonegoro, tampak berbeda dengan hari-hari biasa. Pihak sekolah memilih memulangkan ratusan muridnya karena mencium bau menyengat yang diduga beras dari pengolahan tembakau milik PT Sata tec Indonesia yang berada di samping bangunan sekolah.
Menurut Sutarji, salah seorang guru kelas di SDN Sukowati mengatan, sejak dua hari terakhir anak didiknya mencium bau yang cukup menyengat dan sangat menggangu aktivitas belajar mengajar. “Ya, kalau baunya muncul setelah kegiatan belajar mengajar gak papa, tapi ini saat proses belajar mengajar dan terpaksa tadi kita pulangkan lebih awal,” ujarnya, Sabtu (12/4).
Keputusan yang dibuat pihak sekolah dengan memulangkan anak didiknya karena mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Kita takut kalau kesehatan anak didik kami terganggu. Jadi keputusan memulangkan lebih awal diambil pihak sekolahan,” jelas Sutarji.
Pada 6 Februari 2025 lalu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebenarnya telah melakukan penyegelan terhadap perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan tembakau tersebut. Sebab, pabrik yang dikelola PT Sata Tec Indonesia itu belum mengantongi izin produksi dan hanya mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) berupa gudang.
Mananggapi hal itu, Mitroatin selaku wakil ketua DPRD Bojonegoro yang pada awal Februari lalu melakukan rapat dengar pendapat dengan PT Sata Tec Indonesia bersama Komisi A mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan akan kelengkapan izin yang sudah dikantongi PT Sata Tec Indonesia.
“Dalam waktu dekat kita akan segera memanggil dinas terkait, mulai dari Satpol PP, DLH, serta DPTM-PTSP untuk mengklarifikasi apakah PT Sata Tec sudah mengantongi izin,” tegas Mitroatin, Sabtu (13/4).
Jika pihak PT Sata Tec sudah mengantongi izin, Mitroatin sangat menyanyangkan jika bau yang diduga dari pengolahan tembakau itu kembali mengganggu lingkungan sekitar. “Apalagi ini menggangu proses belajar mengajar anak didik kita. Ini sangat kita sayangkan,” tutur Mitroatin.
Sementara itu, PT Sata Tec sampai saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait bau menyengat dan mengganggu proses belajar mengajar di SDN Sukowati Bojonegoro itu. (*)