KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan tak ingin desa-desa ketinggalan zaman seiring kecanggihan tehnologi saat ini yang semakin cepat. Karena itu, ke depan semua pemerintah desa di dua puluh empat kecamatan di Kabupaten Pasuruan harus mengikutinya.
Pemkab Pasuruan tak main-main dengan program ini. Jumlah desa yang dijadikan proyek percontohan digitalisasi layanan pun ditambah. Jika sebelumnya tiap kecamatan hanya satu desa, kini ditingkatkan menjadi dua hingga tiga desa per kecamatan.
Eko Suryono anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan menyambut baik langkah yang diambil pemerintah dengan adanya desa digital dalam pelayanan administrasi. “Sudah perlu peningkatan layanan administrasi agar lebih cepat dan efisien, baik dari segi waktu maupun tenaga,” ucap Eko, Senin (2/6).
Menurut Eko, digitalisasi desa punya banyak manfaat. Mulai dari mempermudah akses informasi, meningkatkan wawasan masyarakat, mempercepat pelayanan publik, hingga memperluas partisipasi warga. “Nantinya segala layanannya semakin cepat, terutama kebutuhan masyarakat yang perlu cepat,” tegas Eko.
Untuk mewujudkan desa digital ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pasuruan berperan penting dalam menyiapkan infrastruktur jaringan. Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) bertanggung jawab menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa.
Kepala DPMD Kabupaten Pasuruan Rido Nugroho menjelaskan, fokus utama saat ini adalah menyiapkan kepala desa dan operator desa. “Pelatihan untuk semuanya, 341 desa akan diikutsertakan,” jelas Rido. Anggaran sebesar Rp 300 juta pun sudah disiapkan untuk program tersebut.
Rido menyatakan, proyek percontohan desa digital ini awalnya memang menargetkan dua desa per kecamatan. Namun, melihat perkembangan dan urgensi, jumlahnya kemudian bertambah. “Desa digital nantinya untuk efisiensi pelayanan, yang diutamakan tanda tangan elektronik untuk percepatan layanan,” pungkasnya. (*)