TEFA SMKN 2 Pandeglang Naik Kelas, Tiga Hari Guru dan Siswa Ditempa Ilmu Bisnis dan Roti dari Bogasari

oleh -58 Dilihat
bog
Kegiatan yang digagas oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills ini bertujuan strategis, yakni mendukung penuh program Teaching Factory (TEFA).

KabarBaik.co – Geliat pengembangan kompetensi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus bergulir. Kali ini, semangat itu menyala di SMKN 2 Pandeglang, Banten, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Pendidikan “Bogasari Mengajar”.

Selama tiga hari penuh, sekolah kejuruan yang memiliki Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) ini menjadi arena pelatihan intensif. Kegiatan yang digagas oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills ini bertujuan strategis, yakni mendukung penuh program Teaching Factory (TEFA) yang baru ditetapkan Pemerintah di SMKN 2 Pandeglang mulai tahun 2025.

Fokus pengembangan TEFA di SMKN 2 Pandeglang adalah industri bakery. Tak heran, Bogasari sebagai produsen tepung terigu, bahan utama produk bakery, dipilih menjadi mitra industri strategis. Kemitraan ini diharapkan menjadi kunci untuk mematangkan produk TEFA sekolah.

​Kepala Sekolah SMKN 2 Pandeglang, Ade Firdaus, menyambut baik program ini. Ia menyebut kesempatan ini sangat berharga untuk mendongkrak pengetahuan teoritis dan kemampuan produksi para guru serta siswa.

“Ini kesempatan yang sangat berharga buat menambah pengetahuan teoritis dan kemampuan produksi para guru dan siswa-siswi dalam pengembangan produk TEFA ke depan. Kalau selama ini produk bakery kami lebih banyak dijual ke internal sekolah. Semoga dengan adanya Bogasari Mengajar ini, kami dapat meningkatkan potensi pasar produk TEFA ke luar sekolah,” ujar Ade Firdaus saat penutupan acara, Jumat (24/10).

Program Bogasari Mengajar yang berlangsung dari Rabu (22/10) hingga Jumat (24/10) ini melibatkan seluruh siswa kelas XI Jurusan APHP dan para guru. Tidak hanya fokus pada praktik, tetapi siswa juga dibekali paparan ilmiah tentang bahan baku gandum hingga proses penggilingannya menjadi tepung terigu.

​Pengetahuan baru yang sangat berharga bagi siswa adalah prinsip dan kiat pengolahan tepung terigu yang tepat untuk menghasilkan produk bakery berkualitas dan bernilai jual tinggi.

“Makanya kita memberikan pengetahuan teori yang lebih mendalam sampai dengan cara perhitungan keuntungan atau Harga Pokok Penjualan (HPP) kepada para siswa dan guru,” kata Anwar, Vice President Human Resources Divisi Bogasari dalam siaran pers kepada media.

Di hari pertama, 70 siswa dan guru APHP tampak antusias mengikuti paparan teori selama hampir tiga jam. Pertanyaan-pertanyaan kritis pun dilontarkan, mulai dari faktor penyebab kegagalan produk yang selama ini mereka buat, hingga cara memasarkan dan menentukan harga jual.

Dalam sesi praktik, Chef Irfan Indrayana melatih enam resep produk populer: Roti Taiwan, Mini Pizza, Fuity Bomboloni, Donut, Pandan Chiffon Cake, dan Black Forrest. Pemilihan resep ini didasari pada produk yang disukai banyak orang, harga terjangkau bagi siswa, serta memiliki potensi besar untuk menjadi peluang usaha.

​Bagi para siswa, kelas Bogasari Mengajar selama tiga hari ini memberikan tambahan ilmu teori dan praktik yang signifikan, terutama di bidang bakery. Elena dan Aira, siswa kelas XI SMKN 2 Pandeglang, mengaku senang karena bisa mempelajari produk dan teknik yang belum pernah mereka praktikkan sebelumnya, seperti Black Forest dan Chiffon Cake.

“Alhamdulillah senang banget, karena belum pernah bikin produk cake. Apalagi teknik pound cake, sponge cake, dan chiffone cake. Ilmu yang benar-benar baru buat kami siswa kelas 11. Keren banget dan senang dapat kesempatan. Baru tahu ada banyak tips dan trik yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam membuat cake,” ungkap Elena dan Aira usai pelatihan.

Tidak hanya pelatihan, siswa juga didorong berinovasi melalui kompetisi kecil yang diselipkan di sela-sela kelas, lengkap dengan hadiah bagi para juara.

SMKN 2 Pandeglang sendiri adalah salah satu dari hanya empat SMK di Kabupaten Pandeglang yang memiliki jurusan di bidang kuliner/APHP, menjadikannya sekolah yang strategis untuk pengembangan kompetensi. Sekolah ini merupakan yang terbesar di Pandeglang, dengan lahan seluas 8 hektar dan sekitar 1.900 siswa dari 8 jurusan.

“Semoga dengan dukungan Bogasari Mengajar ini, para siswa tidak hanya tertarik menjadi pekerja tapi juga siap untuk pelaku usaha selepas lulus nanti. Kalaupun menjadi pekerja, setidaknya pengetahuan dan kompetensi mereka, lebih dibanding lulusan SMKN jurusan tata boga atau kuliner lainnya,” tutup Anwar, VP HR Bogasari.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Bogasari yang menjelang usia ke-54 tahun pada bulan November, untuk terus mendorong pertumbuhan mutu pendidikan, tidak hanya di industri makanan, tetapi juga ilmu terapan lain seperti teknologi pangan, manajemen, teknik permesinan, dan kelistrikan. Bogasari berkomitmen, tidak hanya tumbuh dalam industri makanan, tapi juga tumbuh bersama dengan dunia pendidikan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.