Terduga Pelaku Bantah Adegan Rekonstruksi Kasus Perampokan Lansia di Pujon Kabupaten Malang

oleh -117 Dilihat
IMG 20251002 WA0027

KabarBaik.co – Polres Batu menggelar rekonstruksi kasus perampokan yang menewaskan seorang lansia bernama Sunah, 75, warga Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Kamis (2/10). Dalam rekonstruksi tersebut, belasan adegan diperagakan sesuai hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) awal.

Namun, AG, terduga pelaku yang dihadirkan dalam rekonstruksi, menolak mengakui seluruh rangkaian adegan. Melalui penasihat hukumnya, Haitsam Nuril Brantas Anarki, AG menyebut pengakuan dalam BAP sebelumnya merupakan hasil tekanan saat pemeriksaan.

“Klien kami merasa tidak pernah melakukan adegan seperti yang diperagakan. Ia menilai keterangannya di awal adalah hasil tekanan dan tidak sesuai dengan kenyataan,” tegas Nuril.

Sejumlah tetangga korban ikut menyaksikan jalannya rekonstruksi. Mereka juga memberikan tambahan keterangan kepada penyidik. Dalam simulasi, aparat memperagakan dugaan pelaku masuk ke rumah korban, melakukan penusukan sebanyak tujuh kali, hingga melarikan diri.

Kasat Reskrim Polres Batu, IPTU Joko Suprianto, menegaskan rekonstruksi dilakukan untuk menguji kesesuaian keterangan saksi, terduga pelaku, dan fakta lapangan. “Ada 17 adegan yang kami peragakan berdasarkan keterangan di BAP awal. Memang yang bersangkutan menolak mengakui, tapi proses tetap dijalankan karena itu bagian dari prosedur penyidikan,” ujarnya.

Meski AG belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perampokan yang menewaskan Sunah, polisi menyebut sudah mengantongi alat bukti awal. Saat ini AG ditahan karena keterlibatan dalam sejumlah kasus pencurian lain. “Proses masih berjalan. Hasil rekonstruksi akan menjadi bahan tambahan dalam gelar perkara. Jika bukti sudah kuat, status AG bisa naik menjadi tersangka,” imbuh Joko.

Kasus ini menyita perhatian publik lantaran korban dikenal ramah di lingkungannya. Warga berharap penyelidikan segera menemukan titik terang agar pelaku dapat diproses sesuai hukum. Korban sebelumnya ditemukan tewas pada 15 Agustus 2025 lalu dengan luka lebam di wajah, bekas cekikan di leher, serta luka tusuk di dada.

Dari rumah korban, pelaku diduga membawa kabur perhiasan berupa cincin, kalung, dan gelang emas dengan total nilai sekitar Rp 125 juta. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.