KabarBaik.co – Warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, terpaksa harus ditandu sejauh 1,5 kilometer menggunakan kursi rakitan oleh warga setempat untuk mendapatkan perawatan medis di RSUD Padangan.
Hal ini terjadi akibat buruknya akses jalan di wilayah tersebut yang tidak dapat dilalui kendaraan, terutama saat musim penghujan.
Pasien bernama Miharsih, 40 tahun, warga Dusun Kalidandang, Desa Napis, diketahui telah lama mengidap penyakit sesak napas. Kondisinya yang memburuk memaksa warga untuk mengevakuasi Miharsih secara darurat menuju jalan utama yang dapat dilalui mobil ambulans.
Kepala Desa Napis Mulyono, mengungkapkan bahwa kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Minimnya infrastruktur jalan di wilayah Dusun Kalidandang menjadi kendala utama bagi warganya, terlebih di saat-saat genting seperti ini.
“Hal seperti ini sering kami alami, terutama di musim hujan. Akses jalan poros desa belum terbangun sampai saat ini,” ujar Mulyono, Selasa (20/5).
Lebih lanjut, Mulyono menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sejak 2024 lalu. Hasilnya, pembangunan jalan sepanjang 17 kilometer dengan lebar 15 meter yang menghubungkan Desa Napis dengan Kecamatan Margomulyo telah direncanakan dan saat ini dalam proses pembebasan lahan.
“Saat ini sudah lebih dari 80 kepala keluarga menerima ganti untung dari pemerintah kabupaten dari 200 lebih KK yang terdampak proyek ini,” jelasnya.
Ia berharap proses pembebasan lahan segera rampung agar pembangunan jalan dapat segera dilakukan. Dengan begitu, warga di wilayah terpencil seperti Dusun Kalidandang tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan maupun kebutuhan dasar lainnya.
“Insyallah, jika proses ganti untung selesai, pembangunan akan dimulai. Kami sangat berharap ini menjadi solusi atas kesulitan warga kami selama ini,” pungkas Mulyono.(*)