KabarBaik.co – PT Pelindo Terminal Petikemas menambah satu unit alat bongkar muat jenis quay container crane (QCC) di Terminal Peti Kemas (TPK) Bagendang, Kalimantan Tengah. Kehadiran alat baru ini diharapkan dapat mempercepat proses bongkar muat kapal dan meningkatkan efisiensi layanan kepelabuhanan di wilayah tersebut.
Alat QCC tersebut dikirim dari Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, dan tiba di TPK Bagendang pada 28 Juli 2025 pukul 17.10 WIB.
Terminal Head TPK Bagendang Bumiharjo, Akhmad Fajar, mengatakan bahwa penambahan ini merupakan bagian dari upaya standarisasi fasilitas terminal yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas. Selama ini, proses bongkar muat peti kemas di TPK Bagendang hanya dilayani oleh satu unit QCC. Kini, dengan tambahan satu unit lagi, pihaknya optimistis layanan terminal akan semakin baik.
“Ini adalah lompatan besar bagi layanan jasa kepelabuhanan di Kalimantan Tengah. Arus peti kemas terus tumbuh setiap tahun. Tambahan QCC akan mempercepat waktu bongkar muat, sehingga kapal dapat lebih cepat meninggalkan pelabuhan dan beroperasi kembali,” ujar Akhmad Fajar, Jumat (1/8).
Saat ini, pengelola TPK Bagendang tengah mempersiapkan pengoperasian QCC eks JICT tersebut. Proses persiapan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek teknis, operasional, hingga keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Diperkirakan, alat ini siap dioperasikan dalam waktu tiga bulan ke depan.
Kehadiran QCC baru ini disambut positif oleh para pelaku usaha dan pemangku kepentingan. Salah satunya adalah M. Arif Wicaksono, Branch Manager PT Meratus Line Sampit, yang menilai langkah ini akan meningkatkan kelancaran operasional.
“Kami berharap kehadiran alat ini dapat mendukung produktivitas bongkar muat. Ini tentu sangat membantu kami sebagai pengguna jasa,” ujarnya.
Senada, Branch Manager PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Sampit, Christofel Herman S., juga menyambut baik inisiatif Pelindo Terminal Petikemas. Menurutnya, tambahan QCC menjadi solusi nyata atas kebutuhan pelaku usaha.
“Penambahan QCC jelas mempercepat proses bongkar muat kapal, dan sangat kami apresiasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalimantan Tengah, Bambang Wijanarko, menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur pelabuhan dalam mendukung efisiensi logistik.
“Langkah ini akan berdampak positif pada kelancaran arus barang dan efisiensi biaya logistik. Kami berharap kehadiran alat ini tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga memperkuat peran pelabuhan sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah,” tuturnya.
