KabarBaik.co – Dua terminal peti kemas di bawah pengelolaan PT Terminal Teluk Lamong (TLL), yakni TPK Nilam dan TPK Berlian, bersiap mengadopsi sistem layanan digital Terminal Booking System (TBS). Langkah ini menjadi bagian dari transformasi layanan kepelabuhanan menuju efisiensi dan keteraturan operasional truk di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sebagai bentuk persiapan, pada Kamis (31/7), TLL menggelar sosialisasi TBS kepada para pemangku kepentingan, operator terminal, dan pengguna jasa. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh tentang mekanisme kerja TBS, manfaatnya, serta tahapan implementasi di lapangan.
TBS sendiri merupakan sistem digital yang dirancang untuk mengatur waktu kedatangan truk berdasarkan kapasitas penanganan terminal. Melalui sistem ini, pengguna jasa dapat memesan slot waktu tertentu (time slot) sebelum truk masuk ke terminal. Saat ini, tersedia enam slot waktu, masing-masing berdurasi empat jam.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, menyambut positif langkah ini. Ia menyebut TBS sebagai strategi penting dalam menciptakan layanan pelabuhan yang lebih tertata, efisien, serta berorientasi pada keselamatan dan kenyamanan seluruh pihak.
“Penerapan TBS bukan hanya soal sistem digital, tetapi juga komitmen bersama untuk mencegah penumpukan kendaraan dan kemacetan yang selama ini kerap terjadi di kawasan pelabuhan. Ini berpengaruh langsung terhadap produktivitas dan kepuasan layanan,” ujarnya dalam sambutan.
Lebih lanjut, Agustinus menegaskan bahwa implementasi TBS adalah bagian dari digitalisasi logistik nasional untuk membangun ekosistem logistik yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi, demi meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menambahkan bahwa TBS sudah lebih dulu diterapkan di TPK Teluk Lamong sejak 11 Juni 2025. Selanjutnya, sistem ini akan diberlakukan di TPK Nilam dan TPK Berlian.
“Dengan adanya TBS, kedatangan truk menjadi lebih terjadwal, waktu tunggu kendaraan dapat ditekan, dan potensi kemacetan di sekitar terminal bisa diminimalkan. Ini bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan melalui transformasi digital,” tutup David.