Terminal Teluk Lamong Luncurkan Sistem Berthing Priority untuk Tingkatkan Efisiensi Layanan

oleh -263 Dilihat
IMG 20250503 WA0015
Langkah inovatif ini, untuk menjawab kebutuhan operasional terkini.

KabarBaik.co – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan operasional untuk kapal curah kering, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) resmi meluncurkan Standard Operating Procedure (SOP) Berthing Priority. Langkah inovatif ini menggantikan sistem sebelumnya yang menggunakan metode First In First Out (FIFO) atau First In First Serve, yang dinilai kurang optimal untuk menjawab kebutuhan operasional terkini.

Penandatanganan SOP Berthing Priority dilakukan pada Rabu, 30 April 2025, oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Perak Surabaya, Agustinus Maun; Division Head Operasi Regional 3, Johanes Wahyu; dan Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait.

Sistem Berthing Priority mengatur jadwal tambat kapal berdasarkan booking yang dilakukan oleh pemilik kargo atau agen pengapalan, baik sebelum maupun setelah kapal berangkat dari pelabuhan muat. Sistem ini memberikan kepastian jadwal tambat secara transparan, efektif, dan efisien, sehingga proses bongkar muat di Terminal Teluk Lamong dapat berjalan lebih lancar.

Kepala KSOP Utama Tanjung Perak Surabaya, Agustinus Maun, menyampaikan bahwa sistem ini merupakan inovasi yang mendukung kelancaran operasional pelabuhan. “SOP ini sangat agile dan efektif. Inovasi seperti ini perlu terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk nasional sekaligus memperkuat sistem logistik Indonesia,” ujar Agustinus dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (3/5).

Uji coba sistem Berthing Priority telah dilakukan sejak Oktober 2024, dengan hasil yang signifikan. Waktu tunggu tambat kapal (waiting time to berth) berhasil dikurangi dari rata-rata 8,9 hari menjadi hanya 1,6 hari pada penjadwalan tambat Mei 2025.

Selain itu, sistem ini memberikan manfaat nyata bagi pengguna jasa, seperti pengurangan risiko denda demurrage, efisiensi konsumsi bahan bakar melalui pengaturan kecepatan pelayaran, serta potensi mendapatkan insentif dispatch dari pihak penyewa kapal atas percepatan bongkar muat.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menyatakan bahwa sistem ini mencerminkan komitmen TTL dalam memberikan layanan unggul kepada seluruh stakeholder. “Melalui sistem Berthing Priority, kapal curah kering di terminal kami mendapatkan kepastian waktu bongkar muat secara efisien dan transparan,” ungkap David.

TTL juga telah melengkapi dermaga curah kering sepanjang 250 meter dengan fasilitas modern, seperti dua unit Grab Ship Unloader (GSU), empat unit excavator, dua unit wheel loader, dan sistem conveyor yang terhubung langsung dengan gudang penyimpanan. Dengan kedalaman perairan hingga -14 meter LWS dan kapasitas bongkar mencapai 4.000 ton per jam, fasilitas ini mendukung percepatan proses bongkar muat.

Keberhasilan implementasi SOP Berthing Priority membutuhkan sinergi antara regulator, operator, dan pengguna jasa. TTL bersama KSOP Utama Tanjung Perak akan melakukan sosialisasi kepada seluruh pihak terkait agar sistem ini dapat berjalan maksimal.

Ke depan, sistem Berthing Priority diharapkan dapat diadopsi oleh terminal lain sebagai bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan efisiensi layanan kapal curah kering. Langkah ini juga berpotensi menjaga stabilitas harga komoditas, khususnya di Jawa Timur, dan secara umum di Indonesia.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.