KabarBaik.co – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menyambut kunjungan perdana (maiden call) layanan TPI milik Wan Hai Lines melalui kedatangan kapal MV Wan Hai 369 di dermaga internasional Terminal Teluk Lamong. Kehadiran kapal ini menandai dimulainya layanan reguler Wan Hai di TTL yang akan beroperasi setiap minggu.
Service TPI melayani rute strategis Jakarta-Semarang-Surabaya-Taipei-Taichung-Kaohsiung-Hongkong-Shekou-Nansha, memperluas konektivitas logistik Indonesia dengan jaringan pelabuhan penting di Asia Timur.
MV Wan Hai 369 memiliki panjang 203,5 meter, lebar 35 meter, bobot 30.468 ton, dengan draft maksimum 9,4 meter. Pada kunjungan perdana ini, total aktivitas bongkar muat yang dilayani Terminal Teluk Lamong mencapai 1.566 TEUs.
Kedatangan kapal ini menjadi momentum penting bagi Terminal Teluk Lamong dalam memperkuat kerja sama dengan Wan Hai Lines sekaligus mencerminkan meningkatnya kepercayaan internasional terhadap kualitas layanan TTL sebagai pelabuhan modern yang efisien dan ramah lingkungan.
Kapten MV Wan Hai 369, Capt. Lee, menyampaikan apresiasi terhadap layanan yang diberikan. “Fast, clean, all is good,” ujarnya singkat menggambarkan kepuasan terhadap operasional terminal.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menegaskan bahwa TTL berkomitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan layanan yang andal dan berkelanjutan.
“Kunjungan service Wan Hai ke Terminal Teluk Lamong mencerminkan meningkatnya kepercayaan pengguna jasa terhadap layanan operasi TTL yang reliable, efisien, dan berkelanjutan, sejalan dengan komitmen kami sebagai smart & green port,” ujarnya dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (11/10).
Proses bongkar muat MV Wan Hai 369 rampung pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, sebelum kapal melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
Maiden call ini diharapkan memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Asia Timur, sekaligus mengokohkan posisi Terminal Teluk Lamong sebagai hub logistik strategis di Asia Tenggara.
Ke depan, TTL berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jaringan internasional guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menuju sistem logistik yang lebih efisien, hijau, dan berdaya saing global. (*)