KabarBaik.co – Aksi pencurian hewan ternak meresahkan warga Jombang. Kali ini, delapan ekor ayam milik Albi (23), warga Dusun Bandung Krajan, Desa Bandung, Diwek, Jombang, dilaporkan raib dicuri.
Peristiwa terjadi saat lingkungan desa tengah lengang usai gelaran cek sound dalam rangka menyambut karnaval desa. Warga yang sebelumnya berkumpul, mulai kembali ke rumah untuk beristirahat.
“Sampai jam setengah sebelas malam, ayam saya masih delapan ekor. Tapi sekitar jam setengah dua saya terbangun dengar suara ‘grusuk-grusuk’. Saya kira tikus, ternyata ayam saya dicuri,” ujar Albi saat dikonfirmasi, Minggu (3/8).
Kandang ayam milik Albi diketahui berada di samping rumahnya, berdekatan dengan lokasi parkir warga.
Menurut Albi, akses ke kandang semula ditutup menggunakan penghalang, namun entah oleh siapa, penghalang tersebut dibuka tengah malam.
“Kalau masih ditutup, orang pasti susah lewat. Tapi sudah dibuka, jadi gampang diakses,” katanya.
Kecurigaan makin kuat setelah sang ayah mendapati kandang dalam kondisi terbuka saat hendak ke musala waktu subuh. Saat dicek kandang sudah kosong, hanya menyisakan empat anak ayam di pojokan.
“Dari delapan yang hilang, dua ayam jago, satu indukan, sisanya ayam broiler. Harusnya ayam-ayam itu dipotong buat acara 100 harian nenek saya,” jelas Albi.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 650.000 – Rp 700.000. Tak hanya ayam, baju milik ibunya juga ikut hilang. Diduga pakaian tersebut digunakan pelaku untuk membungkus ayam saat aksi berlangsung.
Mirisnya, ini bukan kali pertama Albi jadi korban. Enam bulan sebelumnya, dua ekor ayam juga raib dalam kejadian serupa.
“Sudah dua kali kejadian. Dulu sampai ayam yang tersisa langsung dijual bapak karena takut dicuri lagi,” ucapnya.
Kasus ini ternyata tidak hanya menimpa Albi. Di malam yang sama, sebuah kandang ayam di wilayah Dusun Bandung Sari juga diduga menjadi sasaran pencurian. Kandang sempat digergaji, namun belum diketahui jumlah ayam yang hilang maupun identitas pemiliknya.
Albi berharap pihak desa dan aparat kepolisian segera mengambil langkah konkret agar kasus pencurian yang meresahkan warga ini tidak terulang.
“Harapan kami aparat desa bisa lebih tanggap. Jangan sampai warga baru bertindak setelah marah. Ini juga jadi harapan kami kepada Pak Bupati Jombang, agar kasus-kasus seperti ini juga diperhatikan. Masyarakat kecil juga berhak merasa aman,” tutup Albi. (*)