GRESIK – Memiliki panjang sekitar 50 meter, Jalan HOS Cokroaminoto di Kabupaten Gresik menjadi ruas jalan terpendek di Indonesia. Terletak di tengah Kota Santri, jalan ini berada di titik strategis Kawasan Heritage Bandar Grissee. Yakni kawasan wisata sejarah dan kebudayaan.
Untuk mengenalkan kawasan tersebut, kini ruas Jalan HOS Cokroaminoto resmi menjadi Kawasan Sentra Kuliner. Selain sebagai sarana promosi, langkah ini juga untuk mendorong geliat perekonomian masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Setiap akhir pekan jalan terpendek itu bakal ditutup. “Jalan ini akan ditutup, khusus hari Sabtu dan Minggu untuk menjadi pusat UMKM. Dengan begitu, kita harapkan pelaku-pelaku UMKM di Kabupaten Gresik bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang dan maju bersama,” terang Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Berada di Kawasan Bandar Grissee yang sarat akan budaya, Jalan HOS Cokroaminoto menjadi saksi berkembangnya kebudayaan dan perekonomian Gresik sejak masa lampau. Hal ini tidak lepas dari fakta sejarah yang meyebutkan bahwa Kawasan Bandar Grissee dengan luas sekitar 60 hektar, merupakan pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Nusantara.
“Gresik adalah kota kecil, kota yang penuh peradaban dan penuh cerita. Sejarah mencatat, Gresik sudah masyhur di masa lampau. Maka kita sebagai generasi muda perlu melestarikan dan menjaga warisan tersebut,” tandas mantan Ketua DPRD Gresik tersebut.
Sentra kuliner Jalan HOS Cokroaminoto itu diresmikan, Sabtu lalu. Di samping sentra kuliner, Bupati Yani juga melaunching Bus Wisata Bandar Grissee yang akan di kelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Bus bertingkat ini nantinya akan menjadi salah satu magnet bagi wisatawan yang ingin menikmati Kawasan Bandar Grissee.(kb04)
