KabarBaik.co – Komisi Pemiliham Umum (KPU) Jember menyatakan sudah sesuai prosedur untuk penentuan tim perumus di debat pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati yang digelar pada 26 Oktober lalu.
Ketua KPU Jember, Dessi Anggraeni mengatakan, memang ada surat dari tim pemenangan paslon 2 yang mempertanyakan soal penyusunan tim perumus saat debat pertama yang dinilai cacat hukum.
“Kami luruskan, untuk penentuan tim perumus sudah sesuai aturan yang berlaku, tidak ada pemalsuan SK dan tidak ada oknum yang memalsukan,” ujar Dessi, Selasa (5/11).
Ia juga menyampaikan, proses untuk penentuan juga sudah melalui rapat pleno dan telah ada surat penetapan untuk melegalisasi nama-nama yang terpilih.
“Dari pleno itu jelas ada surat penetapan dan juga surat untuk honor, secara garis besar semua proses telah kami lakukan sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.
Di singgung soal tim perumus yang berasal dari satu universitas saja yakni Unej, ia menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan khusus untuk harus memilih dari berbagai universitas.
“Kenapa Unej karena kami merasa universitas paling terkenal di Jember dan sudah menjadi ikon di Jember. Selan itu tidak ada kewajiban juga untuk mengakomodir kampus lain di Jember,” jelasnya.
Sementara, ditanya soal pergantian tim perumus di debat kedua nanti, ia mengatakan belum bisa memastikan hal tersebut.
“Jadi tetap atau tidak kami akan koordinasikan lagi dengan komisioner KPU lain dan akan kami bahas nanti untuk perisapan debat kedua,” pungkas Dessi.
Diberitakan sebelumnya, Tim pemenangan paslon 2 Fawait-Djoko menilai pemilihan tim perumus untuk debat pertama yang dilakukan KPU banyak kejanggalan. Mereka meminta ada pergantian tim perumus di debat kedua dan ketiga. (*)
