Tingkatkan Inovasi Pelaku Usaha, Menparekraf Gelar Workshop KaTa Kreatif di Banyuwangi

oleh -83 Dilihat
Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka workshop KaTa Kreatif di Banyuwangi. (Foto: Ikhwan)

KabarBaik.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggalar workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (21/9).

Berlangsung di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi di kalangan pelaku usaha. Di Banyuwangi total 150 pelaku usaha mengikuti workshop tersebut.

Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan workshop tersebut menutup rangkaian agenda Kemenparekraf di Banyuwangi.

“Hari ini kita tutup dengan pelatihan, workshop KaTa Kreatif kreatif dalam rangka menjadikan Banyuwangi sebagai kabupaten kreatif yang tercatat di level nasional dan disertifikatkan ke level dunia. Harapannya ini bisa terwujud dalam beberapa waktu mendatang,” kata Sandi.

Sandi merekomendasikan Banyuwangi sebagai jujugan wisata. Alasannya karena kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini memiliki.

Selain dari sisi keindahan alam, cara pemerintah Banyuwangi menghadirkan berbagai event dan atraksi pariwisata juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, fasilitas penunjang di Banyuwangi juga komplit.

Baca juga:  Polsek Siliragung Amankan Aksi Unjuk Rasa Masyarakat Desa Barurejo

Dia bercerita pengalamannya menginap di salah satu hotel Banyuwangi. Pengalaman yang didapatnya bahkan setara menginap di hotel Italia atau Barcelona.

“Tadi malam saya tinggal di hotel yang sangat luar biasa yang menurut Saya tidak kalah dengan hotel di Itali dan Barcelona,” bebernya.

Dia yakin pariwisata Banyuwangi bakal semakin berkembang pesat. Lebih-lebih ketika nanti ditunjang dengan aksesibilitas yang lengkap. Kehadiran bandara, pelabuhan, jalan tol, koneksi wisata Banyuwangi – Bali akan semakin mempercepat pertumbuhan pariwisata Bumi Blambangan.

Sandi menyebut untuk sektor fashion dan kriya, Banyuwangi sudah cukup moncer. Hanya saja, Sandi mencatat sektor yang perlu dibenahi di Banyuwangi adalah kulinernya.

Baca juga:  Amankan 6 Kg Sabu, Polresta Banyuwangi Bekuk Pengedar Narkoba Kelas Kakap

Dia juga mendorong Banyuwangi mengembangkan ekonomi kreatif baru dari sektor musik, film animasi, aplikasi dan juga sektor-sektor yang berkaitan dengan desain kreasi visual.

“Karena produknya banyak, kontennya sangat baik, tapi kemasannya perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Sementara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengakui bahwa sektor industri kreatif Banyuwangi masih sangat perlu dukungan. Oleh karenya dibutuhkan kerja keras, kolaborasi agar industri itu kian melenting di Banyuwangi.

Dalam catatannya Ipuk menyebut di desa-desa di Banyuwangi industri kreatuf sebenarnya sudah sangat bergeliat. Namun mereka masih belum tercatat dan belum terakomodir oleh pemerintah daerah.

“Mereka memilih Bali sebagai hub untuk memasarkan produknya. Dengan adanya bandara dan tol mudah-mudahan mereka bisa langsung berhubungan dengan buyer,” tegasnya.

Baca juga:  Bermain Selancar, Turis Asing Hilang di Pantai Grajagan Banyuwangi

Untuk kunjungan wisata ke Banyuwangi sebenarnya pasca berakhirnya pandemi covid sudah mulai tumbuh. Bahkan pertumbuhannya mencapai lebih dari 300 persen.

Dari angka satu juta, kata Ipuk, sekarang sudah diangka 3 juta orang untuk kunjungan wisatawan nusantara. Sedangkan wisatawan mancanegara di angka sekitar 60 ribu orang. “Saya rasa ini pertumbuhan yang cukup baik,” katanya.

Ipuk berharap, dengan event Banyuwangi Festival yang sudah mulai tumbuh dan banyak sekali tempat wisata baru di Banyuwangi akan semakin banyak orang berkunjung ke Banyuwangi. Apalagi bukan hanya wisata alam tapi juga wisata edukasi.

“Lalu kami juga sebagai penyangga dari kegiatan dari kabupaten sebelah, ini bisa menambah kunjungan wisata,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.