KabarBaik.co – Inovasi pembelajaran diterapkan oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Banjarsengon Jember melalui program kelas digital bagi siswanya. Bahkan konsep pembelajaran yang memadukan buku paket dengan sumber daya internet ini telah berjalan sejak tahu 2024 lalu.
Menurut Kepala SDN 02 Banjarsengon Guntur Bayu Wibisono, kelas digital ini bertujuan agar siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mahir mengoperasikan perangkat dan sumber digital.
“Konsepnya, anak-anak dapat mengoperasikan perangkat digital dan menghubungkan materi pembelajaran dengan pengetahuan yang ada di internet,” kata Guntur, Jumat (26/9).
Ia menyampaikan untuk pembelajaran kelas digital ini sementara hanya bagi siswa kelas 5 dan 6.
Di sekolahnya kini sudah tidak gagap teknologi. Mereka terbiasa menggunakan akun Belajar.id masing-masing dan didorong untuk membuat portofolio digital menggunakan Google Sites.
“Anak-anak juga diberikan pelajaran menggunakan Canva dan beberapa hal kontekstual. Apa yang mereka pelajari di buku paket, bisa mereka bandingkan atau perdalam dengan pengetahuan di internet,” tambahnya.
Inisiatif kelas digital ini muncul karena adanya 15 unit Chromebook dan 10 unit komputer sekolah yang selama ini tersimpan dan jarang terpakai. Guntur melihat ini sebagai peluang untuk berinovasi.
“Awalnya ada Chromebook dan komputer sekolah yang jarang dipakai. Saya berpikir, jika tidak digunakan setiap hari, perangkat ini justru akan cepat rusak,” jelasnya.
Karena keterbatasan perangkat, beberapa siswa diizinkan membawa laptop pribadi dari rumah. Guntur menyebutkan, dukungan dari wali murid terhadap program ini sangat positif.
Guru kelas digital, Rania Shabrina Salsabila, mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan adalah kontekstual. Buku paket tetap menjadi referensi utama sesuai silabus, namun siswa diarahkan untuk mencari dan mendiskusikan isu-isu menarik di internet.
“Misalnya, beberapa waktu lalu ada gempa. Anak-anak langsung diarahkan untuk membaca di internet tentang penyebab, magnitudo guncangannya, dan banyak hal lainnya. Lalu kami diskusikan di kelas,” ungkap Rania.
Ia menambahkan, kelas digital ini mendidik siswa untuk secara aktif memperluas pengetahuannya di luar batasan buku teks.
Fifi, salah satu siswi kelas lima, mengaku senang dan betah dengan sistem pembelajaran ini.
“Pembelajaran seperti ini lebih asyik, seru, dan menyenangkan. Belajar pakai laptop ini lebih mudah,” ucap Fifi.
Sebagai informasi, SDN 02 Banjarsengon telah membuktikan inovasinya dengan meraih juara pertama sebagai sekolah inovatif di tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini diberikan oleh Balai Besar Guru Penggerak Jatim pada tahun 2024. (*)