KabarBaik.co – Mendekati Pemilihan Kepalda Daerah (Pilkada) 2024 ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Dengan cara, melakulan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Jember.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Jember, Sigit Akbari, pada Rabu (14/8). Ia mengatakan, partisipasi pemilih dalam pilkada Jember 2015 dan 2020 lalu tidak mencapai 60 persen.
“Jadi saat Pilkada 2015 yang diikuti dua pasangan calon, hanya dikuti 51,63 persen pemilih. Tahun 2020 yang diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, hanya 58,53 persen,” ujar Sigit.
Sigit juga menyebut, sedangkan saat Pemilihan Presiden dan Legislatif 2024 lalu cukup tinggi. Hal itu karena tidak lepas dari ruang lingkup wilayah.
“Itu karena pemilu berlangsung nasional, masyarakat Jember yang keluar kabupaten digantikan oleh masyarakat yang datang ke Jember. Dalam pilkada ini, warga yang keluar dari Jember tentu tidak bisa menggunakan hak politiknya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, kata Sigit, untuk meningkatkan partisipasi pemilih harus terus dilakukan, khususnya pemilih pemula.
“Caranya kita sosialisasikan ke sekolah-sekolah, karena faktanya pemilih pemula itu menganggap pencoblosan itu tidak terlalu penting. Jadi harus diberi pemahaman agar mereka mau ke TPS untuk mencoblos,” ungkap Sigit.
Pihaknya mengatakan, saat ini Bakesbangpol sudah mulai melakukan sosialisasi dalam kegiatan Bakesbangpol masuk sekolah.
“Untuk respon siswa saya kira sangat antusias, itu menunjukkan bahwa pemilih pemula yang awalnya tidak tahu apa-apa, tapi kemudian diberi pengertian pada saat sesi tanya jawab, banyak yang bertanya terkait proses pilkada,” katanya.
Ia berharap, perubahan jumlah dan lokasi TPS sudah mempertimbangkan tempat yang strategis dan terlalu jauh untuk dijangkau pemilih.
“Selain itu, kebijakan untuk melaksanakan pilkada pada hari libur atau diliburkan diharapkan bisa membuat masyarakat berminat datang ke tempat pemungutan suara,” pungkas Sigit.(*)