KabarBaik.co – Bupati Jember Muhammad Fawait melakukan peninjauan pelayanan kesehatan di Puskesmas Panti. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bunga Desaku yang dipusatkan di Kecamatan Panti.
Bupati yang akrab disapa Gus Fawait ini menjelaskan bahwa peninjauan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Jember untuk memastikan pelayanan kesehatan dasar berjalan optimal, terutama setelah Jember resmi meraih status Universal Health Coverage (UHC).
Gus Fawait menekankan bahwa status UHC bukan hanya soal memberikan akses kesehatan gratis, tetapi juga wajib diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan hingga ke tingkat desa. Ia menyoroti peran strategis puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan publik.
“Hari ini Jember sudah UHC, artinya warga bisa berobat gratis di rumah sakit mana pun di Indonesia. Namun, saya titip, untuk kasus yang sangat darurat, segera dirujuk ke Rumah Sakit dr. Subandi. Sebab, dr. Soebandi adalah rumah sakit rujukan tujuh kabupaten/kota sesuai SK Gubernur,” ujar Gus Fawait.
Bupati juga secara khusus menyoroti tingginya angka kematian ibu dan bayi di Jember. Oleh karena itu, ia meminta seluruh tenaga kesehatan puskesmas untuk memberikan respons cepat dan tepat dalam kasus darurat, serta tidak ragu merujuk pasien ke RSD dr. Soebandi yang kini telah menyiapkan tim medis khusus untuk penanganan kegawatdaruratan.
Lebih lanjut, Gus Fawait menegaskan bahwa wajah pelayanan kesehatan di era Jember Baru, Jember Maju harus mengalami perubahan signifikan. Semua puskesmas diwajibkan tampil bersih, ramah, dan memberikan layanan yang cepat tanpa hambatan birokrasi.
“Puskesmas tidak boleh lagi dianggap sebelah mata karena pelayanannya buruk atau tempatnya kotor. Saya minta puskesmas berubah, wajahnya harus berubah. Pelayanan harus cepat, petugas harus ramah dan senyum. Bahkan, ruangan pasien harus lebih baik daripada ruangan kepala puskesmas atau aulanya,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh pihak, termasuk masyarakat, untuk aktif dan terus mengawasi kualitas pelayanan serta kebersihan puskesmas di wilayah masing-masing.
“Untuk memastikan puskesmas benar-benar berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat, bukan tempat untuk kegiatan nonmedis,” pungkas Bupati. (*)
