KabarBaik.co – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Pasuruan menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah memberantas praktik beras oplosan.
Ketua DPD TMI Pasuruan Winaryo Sujoko menegaskan, upaya ini penting untuk melindungi petani sekaligus menjamin kualitas beras yang diterima konsumen, beras oplosan yang beredar di pasaran kerap mencampur beras premium dengan beras medium.
Meski komposisinya diatur pemerintah, praktik di lapangan kerap tidak sesuai standar.
“Campuran beras medium yang terlalu banyak akan menurunkan kualitas, tetapi harga tetap dijual setara premium, ini jelas merugikan konsumen, dan dalam jangka panjang juga merugikan petani,” kata Winaryo, Selasa (19/8).
Winaryo menjelaskan, harga gabah dan beras di musim kemarau cenderung naik, disisi lain pasokan dari petani sering berkurang karena sebagian hasil panen disimpan untuk kebutuhan pribadi.
Kondisi ini membuka celah bagi oknum tertentu untuk mencari keuntungan dengan mengoplos beras.Selain memberantas beras oplosan, kebijakan tersebut juga mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas.
“Kami menyambut baik tindakan pemerintah ini. Selain melindungi konsumen, juga menjaga harga gabah petani tetap stabil,” tegasnya.
Ia juga sangat berharap, ada tindakan tegas agar oknum yang bermain di beras selain oplosan dan permainan timbangan bisa mendapatkan efek jera serta hukuman yang setimpal.
“Kalau ini berjalan baik, petani kita diuntungkan, dan konsumen akan lebih percaya pada kualitas beras yang dibelinya,” pungkasnya. (*)








