TPA Ngipik Gresik Tampung 200 Ton Sampah Setiap Hari, 3 Persen APBD Bakal Jadi Solusi

oleh -368 Dilihat
26a547d7 cf71 4d40 91cf 96050037b1e7
Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir saat lakukan kunjungan di TPA Ngipik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik di tengah Kota Gresik menampung sekitar 200 ton sampah setiap hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 persen masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), sedangkan sampah daun akan diproses melalui pengomposan. Sisanya, dibuang ke area landfill menggunakan metode controlled landfill.

Kepala UPT TPA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik Purwaningtyas Noor Mariansyah, atau yang akrab dipanggil Wawan, menjelaskan bahwa metode controlled landfill dilakukan dengan penataan, pemadatan, dan layering sampah menggunakan tanah urug guna mengendalikan emisi gas metana.

“Kalau sampah hanya ditimbun begitu saja, gas metana akan keluar dan bisa merusak lapisan ozon. Karena itu, kami kendalikan melalui metode ini,” terangnya, Minggu (13/7).

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pengelolaan sampah di TPA Ngipik sudah mengikuti arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yakni menggunakan dua metode utama: sanitary landfill dan controlled landfill. Di Gresik sendiri, metode yang diterapkan adalah controlled landfill.

Air lindi dari timbunan sampah juga tidak dibuang sembarangan. DLH mengolahnya melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), kemudian dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman dan mempercepat proses pengomposan.

Sementara itu, pada Kamis (10/7), Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir melakukan kunjungan ke TPA Ngipik. Dalam kunjungan tersebut, muncul wacana bahwa DPRD bermaksud mengalokasikan 3 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna mempercepat pengelolaan sampah.

Wawan, menyebutkan bahwa wacana tersebut selaras dengan surat dari KLHK terkait akselerasi penuntasan pengelolaan sampah. “3 persen itu mendasari surat KLHK terkait akselerasi penuntasan pengelolaan sampah,” ujarnya.

Penguatan infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah di Gresik nampaknya tengah menjadi prioritas pemerintah daerah, seiring dengan meningkatnya volume sampah harian dan kebutuhan akan pengelolaan yang lebih ramah lingkungan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.