KabarBaik.co – Terminal Petikemas (TPK) Berlian yang sejak pertengahan 2025 resmi bergabung di bawah pengelolaan PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menggelar simulasi Business Continuity Plan (BCP). Kegiatan ini bertujuan menguji kesiapan menghadapi potensi serangan siber (cyber attack) maupun gangguan sistem operasi (system downtime).
Berbeda dengan TPK Lamong yang lebih dulu mengoperasikan sistem terminal digital canggih, TPK Nilam dan TPK Berlian saat ini tengah menjalani proses transisi menuju penerapan single system. Karena itu, simulasi BCP di TPK Berlian menjadi langkah penting dalam memastikan standar ketahanan digital yang konsisten di seluruh terminal TTL Group.
Terminal Head TPK Berlian, Burhanudin, menjelaskan bahwa simulasi ini memastikan seluruh personel memahami peran masing-masing ketika sistem Port Terminal Operating System (P-TOS) mengalami gangguan.
“Simulasi ini bagian dari proses adaptasi TPK Berlian sebagai terminal baru dalam keluarga TTL. Kami ingin memastikan bahwa meski masih dalam tahap transisi sistem, keandalan operasional tetap terjaga,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen TTL dalam membangun ekosistem terminal yang tangguh, terintegrasi, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“TTL telah lebih dulu dikenal sebagai Smart & Green Port melalui TPK Lamong, dengan penerapan sistem digital canggih hingga pemanfaatan AI. Kini, baik TPK Nilam maupun TPK Berlian sedang dalam proses upgrade menuju sistem serupa. Dengan simulasi BCP, kami memastikan ketahanan menjadi fondasi sehingga transformasi digital menuju single system berjalan lebih mulus,” jelasnya.
Melalui langkah ini, TTL Group tidak hanya menekankan inovasi dan teknologi hijau, tetapi juga memperkuat komitmen membangun standar ketahanan sistem di seluruh terminal. Hal ini menegaskan peran TTL sebagai benchmark Pelindo Group dalam mewujudkan Smart, Secure, and Sustainable Port Ecosystem.
