Tragis! Guru SD di Malang Bunuh Istri dan Anak Lalu Bunuh Diri

oleh -614 Dilihat
warga memadati lokasi kejadian di Malang

MALANG – Seorang guru SD di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas bersama istri dan seorang anaknya pada Selasa (12/12/2023).

Guru SD berinisial W (38) ini ditemukan terkapar di kamar depan dengan luka sayat di tangan kiri. Sementara istrinya, SL (35) dan anak bungsu, AKE (13) ditemukan tewas di kamar belakang dengan kondisi mulut berbusa.

Anak sulung mereka, ARE (13), yang merupakan saudara kembar AKE, selamat karena saat kejadian berada di ruang berbeda.

Ketua RT 03 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Iswahyudi mengungkapkan, sebelum kejadian, diduga ARE diminta ke luar kamar oleh ayahnya.

Karena itu saat kejadian tragis itu berlangsung, si sulung tidak mengetahuinya.

Baca juga:  Geger! Pemuda di Laren Lamongan Diduga Lompat ke Sungai Bengawan Solo

Lalu, ketika kondisi sudah sekarat, ARE yang berada di ruang berbeda mengetahuinya dan berteriak-teriak minta tolong dari dalam rumah.

“Waktu itu, suaminya masih gelimpangan. Jadi belum meninggal. Lalu, itu dibawa ke rumah sakit supaya tertolong. Setengah jam kemudian dikabarkan meninggal,” terang Iswahyudi.

Informasi lain yang dihimpun, diduga SL dan AKE tewas dibunuh W. Setelah itu, W nekat mengakhiri hidupnya.

Malam sebelum kejadian, AKE diajak tidur oleh kedua orang tuanya di kamar belakang, sedang kembarannya ARE di kamar depan.

Pada Selasa (12/12/2023) pagi, ARE bangun kesiangan kemudian menuju ke kamar belakang. Ia ditemui W untuk memanggil tetangganya.

Setelah ARE kembali ke rumah, dia menemukan W sekarat dengan tangan kiri sudah bercucuran darah.

Baca juga:  Aksi Gercep 2 Anggota Polantas Kediri Kota Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Ibu Muda dan Anaknya

Tak hanya meninggalkan bercak darah, W juga sempat menuliskan pesan singkat di kaca rias. Pesan tersebut berisikan wasiat untuk ARE.

“Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak – Papa,”

Sejauh ini, tim Inafis Polres Malang tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Iswahyudi mengaku selama ini W mengajar di salah satu SD Kecamatan Sukun.

“Kalau sehari-harinya, aktifnya kerja, pulangnya bisa sampai malam,” ungkap Iswahyudi.

Karena aktivitas di sekolah itu, membuat W jarang bersosialisasi dengan warga setempat.

“Dulu, ngelesi (membuka les prifat),” katanya.

Rumah tempat W, istri dan anaknya meregang nyawa itu ternyata bukan rumah pribadi mereka. Guru SD ini indekos di rumah itu lebih dari 7 tahun silam.

Baca juga:  Lansia di Banyuwangi Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

“Mulai anaknya belum sekolah, dia sudah ngekos di sini,” katanya.

Dijelaskan Iswahyudi, si kembar AKE dan kakaknya kini masih duduk di bangku SMP, hanya keduanya bersekolah di tempat berbeda.

Si kembar juga jarang keluar rumah dan bergaul dengan warga setempat. Sementara SL adalah ibu rumah tangga.

Lalu, bagaimana hubungan keluarga ini?

Sepengetahuan Iswahyudi, keluarga ini harmonis dan tidak ada masalah.

“Aman, gak ada masalah,” tegasnya.

Hingga saat ini, penyebab pasti peristiwa tragis ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.