Tragis! Pemuda Driyorejo Gresik Tewas Gantung Diri Sambil Rekam Aksinya

oleh -10085 Dilihat
IMG 1977
Ilustrasi. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Penemuan mayat pemuda tewas akibat gantung diri menggegerkan warga di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jumat (5/7). Korban berinisial CID, 24 tahun ditemukan gantung diri sembari merekam aksinya.

Korban kali pertama ditemukan oleh orang tuanya sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, ayah korban Daut Supratman mencari keberadaan korban.

“Ayah korban masuk ke rumah di seberang, ternyata korban ditemukan sudah meninggal dunia di balik pintu dengan posisi tergantung,” beber Kapolsek Driyorejo AKP Musihram, Jumat (5/7).

Orang tua korban pun histeris. Warga sekitar kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Driyorejo. Petugas yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi korban.

Atas peristiwa tersebut, keluarga korban sudah menerima sebagai takdir. Serta tidak menuntut dilakukan visum atau autopsi.

Ditanya terkait kabar korban tewas gantung diri sambil live di Facebook, Kapolsek Driyorejo belum bisa memastikan hal tersebut.

“Belum bisa dipastikan apakah korban sempat live Facebook. Tapi yang pasti korban ini merekam aksinya menggunakan HP, kita temukan HP-nya masih menyala. Video biasa bukan live,” tutupnya.

Musihram juga belum mengurai terkait penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. “Penyebabnya masih didalami,” tutupnya.

 

Upaya Pencegahan dan Pengobatan

Dilansir dari laman Kemenkes RI, pada individu yang sehat mentalnya selain tidak memiliki faktor risiko depresi secara genetik, mereka juga mempunyai mekanisme pertahanan diri yang baik dalam menghadapi stresor. Yaitu, mempunyai kepribadian yang matang, fleksibel, terbuka dan memiliki kehidupan yang religius.

Karena itu, manajemen gejala depresi perlu dioptimalkan untuk mengurangi risiko bunuh diri dan mencegah bunuh diri pada orang dengan depresi. Namun, beberapa kendala sering ditemui. Misalnya keengganan orang dengan depresi mengungkapkan adanya ide bunuh diri karena faktor budaya, agama, dan ketakutan akan distigma.

Asesmen yang akurat tentang bunuh diri sangat diperlukan agar tatalaksana yang tepat segera dapat diberikan. Ide bunuh diri akan bertransisi menjadi rencana bunuh dan akhirnya tindakan bunuh diri. Esketamin intranasal, obat baru, efektif untuk mengatasi perilaku bunuh diri.

Lalu bagaimana peran keluarga, lingkungan dan tenaga medis dalam mengantisipasi situasi tersebut? Yang terpenting adalah segera mengenali perubahan perilaku yang terjadi pada individu yang mengalami gejala awal depresi. Biasanya individu tersebut mulai banyak keluhan fisik yang tidak kunjung sembuh, perilaku yang menarik diri dari pergaulan sosial, menjadi pendiam serta mudah tersinggung (iritabilitas) akibat emosi yang tidak stabil.

Usahakan tidak bersikap menghakimi atau menyalahkan, namun langkah terbaik adalah bersikap empati dengan mendengar segala keluh kesahnya sambil terus berupaya menyarankan individu tersebut  untuk datang berobat ke pelayanan kesehatan terdekat.

Di samping itu salah satu upaya dalam Ilmu Kedokteran Jiwa adalah pendekatan komunitas. Yaitu upaya maksimal untuk memberikan edukasi, advokasi dan berbagai upaya preventif lainnya untuk mengurangi dampak akibat gangguan jiwa. Upaya yang dirasakan sangat efektif dan efisien adalah deteksi dini gangguan depresi di masyarakat.

Dengan memberikan pelatihan dan keterampilan mendiagnosis depresi secara cepat serta tepat kepada dokter umum di pusat pelayanan kesehatan primer (Puskesmas/klinik umum), diharapkan dapat menekan angka kematian akibat depresi berat yaitu bunuh diri.

Tidak kalah pentingnya adalah advokasi kepada para tokoh masyarakat dan keluarga untuk mengenal gejala dini dari berbagai gangguan jiwa, khususnya depresi. Sehingga jika ada anggota keluarganya yang mulai tampak terjadi perubahan perilaku ke arah berbagai gejala depresi, maka sesegera mungkin membawanya ke pusat pelayanan kesehatan.

Dengan pengobatan yang komprehensif dan holistik, yaitu biologi (obat-obatan), psikosoial (psikoterapi/konseling) dan spiritual, maka insya Allah individu yang mempunyai kecenderungan memiliki kepribadian yang rentan depresi akan dapat tertolong dengan mengetahuinya secara dini.

Sehingga dampak terhadap gangguan kesehatan jiwa akibat pandemi dan kondisi perekonomian global yang berimbas hingga ke segenap lapisan masyarakat, dapat dihindari dan diminimalkan. (*)

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.