Transaksi Business Matching JFCC Surabaya Tembus Rp 55,8 Miliar, Kopi Jadi Magnet Ekonomi dan Budaya

oleh -126 Dilihat
java coffe
Geliat industri kopi semakin kuat, dan ini memberi optimisme besar bagi ekosistem kopi nasional.

KabarBaik.co – Gelaran Java Coffee & Flavors Fest (JCFF) 2025 yang berlangsung di Surabaya sejak Sabtu (23/8/) hingga Senin (25/8/) mencatatkan capaian gemilang. Salah satu agenda utama, business matching, berhasil membukukan transaksi hingga Rp55,8 miliar hanya dalam hitungan jam pertama.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Ibrahim, menyebut angka tersebut melampaui target yang sebelumnya dipatok Rp 50 miliar. “Nilai transaksi business matching sampai pukul 12.30 sudah menembus Rp55,8 miliar. Rinciannya, Rp33,7 miliar untuk perdagangan dan Rp22,1 miliar untuk pembiayaan,” ujarnya. Menurut Ibrahim, capaian tahun ini meningkat signifikan dibanding 2024 yang hanya sekitar Rp30 miliar. “Artinya, geliat industri kopi semakin kuat, dan ini memberi optimisme besar bagi ekosistem kopi nasional,” tambahnya, Senin (25/8).

Lebih dari sekadar angka, JFCC menghadirkan kisah panjang kopi yang sudah melekat pada budaya dunia. Ibrahim menuturkan, sejarah kopi bermula di Ethiopia sebelum menyebar ke Yaman, Timur Tengah, hingga akhirnya dibawa Belanda ke Jawa dan Sumatra. Dari situlah kopi menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat Indonesia, baik sebagai komoditas dagang maupun gaya hidup modern.

“Sekarang kopi sudah menjadi lifestyle. Film, café kekinian, hingga tren coffee shop di berbagai daerah menunjukkan bagaimana kopi terus dekat dengan generasi muda,” kata Ibrahim.

Indonesia kini menempati posisi lima besar produsen kopi dunia, bersanding dengan Brasil, Vietnam, Kolombia, dan Ethiopia. Situasi global bahkan membuka peluang lebih besar, seiring terganggunya produksi kopi Vietnam akibat faktor iklim dan alih fungsi lahan.

Khusus Jawa Timur, kontribusinya terhadap produksi kopi nasional sangat besar. Hampir separuh kopi Indonesia berasal dari provinsi ini. Daerah seperti Trawas di Mojokerto dikenal dengan cita rasa khas dan ragam metode olahnya, mulai dari full wash hingga semi wash.

Selain kopi, Jawa Timur juga dikenal sebagai lumbung pangan strategis dengan produksi padi, telur, daging, cabai, bawang merah, cokelat, hingga rempah-rempah yang menopang kebutuhan nasional. Karena itu, dalam JFCC tahun ini BI Jatim turut memperdagangkan cokelat dan rempah.

Tidak hanya berbicara bisnis, JFCC juga menghadirkan berbagai agenda budaya dan hiburan. Dari stand up comedy, teatrikal komunitas lokal, hingga lomba lari 5K dan 3K, seluruh kegiatan dikemas untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.

Menariknya, agenda lelang kopi tahun ini juga disiarkan secara daring dan diikuti peserta internasional. Hal itu sekaligus memperluas pasar kopi Indonesia ke panggung global.

“Alhamdulillah, JFCC sudah menjadi flagship event BI Jawa Timur. Tidak hanya kopi dari Jawa Timur, tetapi juga dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua hadir di sini. Harapannya, pecinta kopi mendapat referensi yang lebih lengkap, dan pada akhirnya menggerakkan industri kopi dari hulu sampai hilir,” tutur Ibrahim.

Dengan capaian transaksi yang melampaui target, dukungan perbankan, serta jejak budaya yang mengakar, JFCC 2025 di Surabaya menjadi lebih dari sekadar ajang pameran. Ia adalah momentum penting untuk menguatkan posisi kopi Indonesia di pasar global, sekaligus menjaga warisan budaya yang lahir dari secangkir kopi.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.