Transformasi BEC Jadi Event Bertaraf Internasional

oleh -177 Dilihat
c99ab32b c89c 4ad3 97cc 8c716602fd30
Para kontestan memeragakan kostum dalan gelaran BEC 2025. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut parade karnaval seni budaya kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) telah berkembang menjadi event bertaraf nasional bahkan internasional.

Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kemenpar, Masruroh, saat menghadiri gelaran BEC 2025 di Banyuwangi, Sabtu (12/7) kemarin.

“Kami menilai, ini bukan lagi event lokal. BEC sudah menjadi event nasional bahkan internasional. Ini bisa menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Masruroh.

Masruroh mengatakan, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, sangat mengapresiasi penyelenggaraan BEC ini. Pihaknya berharap kegiatan budaya tersebut terus berkelanjutan.

“Sebagai bentuk dukungan, Kemenpar juga aktif mempromosikan BEC melalui berbagai platform digital dan melibatkan agen perjalanan untuk memperluas jangkauan pasar wisatawan,” ungkapnya.

Masruroh menjelaskan, BEC telah empat kali masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN), bahkan pada tahun lalu masuk dalam 10 besar event terbaik di Indonesia.

Ia menegaskan, penilaian KEN dilakukan oleh dewan juri independen dan profesional, bukan oleh kementerian. Penilaian meliputi kualitas penyelenggaraan, dampak terhadap masyarakat, dan keberlanjutan acara dari tahun ke tahun.

Menurut Masruroh, ada tiga faktor utama yang membuat BEC terus bertahan dan berkembang adalah komitmen kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan acara setiap tahun, keberhasilan mengangkat kekuatan budaya lokal terutama tradisi Suku Osing sebagai identitas utama.

“Serta kemampuan BEC menghadirkan dampak positif secara budaya, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat,” ucapnya.

BEC tahun ini digelar dengan mengangkat tema Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual. Tema itu bercerita tentang fase-fase kehidupan masyarakat Suku Osing, suku asli Banyuwangi. Fase mulai dari sebelum lahir hingga meninggal dunia.

Setiap fase tersebut diterjemahkan dalam kostum-kostum yang sangat apik rancangan desainer muda Banyuwangi. Ada kostum tema selapan (hamil 7 bulan), mudun lemah (turun tanah), sunatan, hingga pernikahan.

Parade dibuka dengan penampilan Putri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri. Firsta yang baru saja meraih gelar Miss Supranational Asia & Oceania 2025 dalam ajang international Miss Supranational 2025 di Polandia ini mengenakan busana rancangan desainer Banyuwangi Deny Arthara.

Busana apik yang dikenakan Firsta mengangkat tema heroisme pahlawan perempuan Banyuwangi, Sayu Wiwit – Burning Women’s Spirit. Disusul ratusan penari Gandrung dan sendratari yang menaggambarkan tema yang diangkat dalam BEC, Ngelukat.

“Setiap tradisi itu menghubungkan manusia dengan Tuhan, alam, dan leluhurnya. Ngelukat bukan sekedar ritual. Tapi juga simpul budaya dan spiritual yang menyatu dalam kehidupan manusia,” kata Ipuk.

“Dengan pertunjukan ini, Banyuwangi mengambil sikap bahwa budaya tidak untuk ditinggalkan. Tetapi untuk dikuatkan, didaur ulang, dan dihidupkan kembali dengan cara yang kreatif,” tambahnya.

BEC menjadi daya tarik spektakuler. Tidak hanya wisatawan domestik, BEC juga menyedot perhatian wisatawan mancanegara. Robert, wisatawan asal Polandia, mengaku sangat kagum dengan penyelenggaraan BEC.

“Saya senang melihat kebudayaan di sini sangat kaya. Saya sangat terkesima melihat masyarakat dan budayawan di sini begitu menghargai seni,” ungkap Robert.

Ia juga merekomendasikan wisatawan lain untuk datang menyaksikan BEC secara langsung. “Ini acara yang fantastis. Saya akan merekomendasikan teman-teman saya untuk melihatnya langsung,” tambahnya.

Sementara itu, Ambri, wisatawan asal Prancis, mengaku tertarik dengan atmosfer festival yang digelar di Banyuwangi. Selain menikmati parade budaya, ia juga menjelajahi berbagai sajian kuliner lokal.

“Saya suka festivalnya, tapi saya juga tertarik dengan makanannya. Kuliner di sini sangat unik dan enak,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.